Beijing(MedanPunya) Otoritas China telah menghukum sejumlah pejabat setelah viralnya rekaman video seorang wanita hamil delapan bulan yang mengalami keguguran di kota Xi’an ketika sebuah rumah sakit menolaknya masuk tanpa tes COVID-19. Insiden ini terjadi saat kota tersebut tengah di-lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Kota bersejarah berpenduduk 13 juta jiwa itu telah berada di bawah lockdown ketat selama dua minggu seiring pemerintah China berpegang pada strategi “nol-COVID” untuk membasmi semua kasus infeksi Corona.
Insiden menyedihkan itu diunggah ke media sosial oleh keponakan wanita itu pada 1 Januari lalu, yang mencakup foto dan video wanita yang duduk di bangku plastik dengan dikelilingi genangan darah di luar rumah sakit.
Postingan itu kemudian dihapus tetapi telah memicu kemarahan yang meluas secara online tentang kesulitan yang dihadapi beberapa penduduk kota Xi’an yang terkunci itu.
Menurut postingan 1 Januari yang menjadi viral tersebut, staf rumah sakit menolak untuk menerima wanita hamil itu karena dia tidak memiliki hasil tes negatif COVID-19 dalam 48 jam terakhir.
Keponakannya menulis bahwa dia memang memegang hasil tes negatif, tetapi itu telah kedaluwarsa hanya dalam beberapa jam.
Pemerintah kota Xi’an mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (6/1Disebutkan bahwa manajer umum rumah sakit telah diskors dan “orang-orang terkait yang bertanggung jawab” di departemen rawat jalan telah diberhentikan dari jabatan mereka.
Komisi kesehatan kota juga telah menginstruksikan rumah sakit untuk “meminta maaf kepada publik, secara aktif merenungkan, dan memilah bahaya tersembunyi dalam proses kerja”.
“Peringatan” juga telah diberikan kepada kepala tim tanggap darurat kota Xi’an dan direktur komisi kesehatan terkait insiden itu.
Kasus infeksi virus Corona di China masih sangat rendah menurut standar internasional. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, kasus infeksi telah mencapai level tertinggi yang tidak terlihat sejak Maret 2020.
Ada 189 kasus yang dilaporkan pada Kamis ini, termasuk 63 kasus di Xi’an.***dtc/mpc/bs