Moskow(MedanPunya) Jaksa Rusia menyatakan tidak perlu ada penyelidikan kriminal terhadap penyakit mendadak yang dialami tokoh oposisi Alexei Navalny. Ditegaskan jaksa Rusia bahwa pihaknya tidak menemukan tanda-tanda bahwa tindak kejahatan telah dilakukan terhadap Navalny, yang oleh pendukungnya diduga diracun.
Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan pihaknya telah memulai penyelidikan awal terhadap kasus Navalny, namun ditegaskan bahwa hal itu merupakan prosedur rutin.
Navalny (44) yang dikenal sebagai pengkritik Presiden Rusia, Vladimir Putin, ini diterbangkan ke Jerman pada Sabtu (22/8) pekan lalu setelah jatuh sakit dalam penerbangan dari Tomsk di Siberia menuju ke Moskow. Dia kini dirawat di sebuah rumah sakit di Berlin dan dalam kondisi koma secara medis.
Keterangan dari para pendukungnya pada Kamis (27/8) waktu setempat, menyebutkan bahwa kondisi Navalny kini masih serius.
Rumah sakit di Berlin mengumumkan bahwa pemeriksaan medis awal mengarah pada dugaan diracun, meskipun para dokter Rusia yang merawat Navalny di Siberia memberikan diagnosis bertentangan.
Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia sejauh ini menolak seruan dari Jerman, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain untuk menyelidiki situasi yang membuat Navalny sakit mendadak. Kremlin menyatakan tidak ada alasan untuk melakukan penyelidikan hingga dugaan diracun terkonfirmasi secara pasti.
Sementara itu, pernyataan dari kantor Jaksa Penuntut Umum Rusia menyebut pihaknya tidak melihat perlunya dilakukan penyelidikan.
Namun menurut kantor jaksa Rusia, otoritas Jerman sepakat untuk bekerja sama dengan Rusia dalam kasus ini. Disebutkan lebih lanjut bahwa kantor jaksa Rusia meminta Jerman untuk berbagi informasi soal perawatan terhadap Navalny dan berjanji akan memberikan informasi balasan.
Unit transportasi pada Kementerian Dalam Negeri cabang Siberia menyatakan telah melakukan penyelidikan awal setelah pesawat yang membawa Navalny mendarat darurat di Omsk. Mereka memeriksa kamar hotel yang menjadi tempat Navalny menginap selama di Tomsk dan memeriksa rute yang dilaluinya di kota itu, serta menganalisis rekaman CCTV dari area itu. Pihak kementerian menyatakan tidak menemukan bekas obat atau zat berbahaya lainnya.
Sosok Navalny sejak lama dikenal sebagai pengkritik Kremlin dan Putin. Dia mengekspose apa yang disebutnya sebagai tindak korupsi level tinggi dan mampu menggerakkan kaum anak muda di Rusia untuk berunjuk rasa menentang pemerintah. Navalny telah berulang kali ditahan, digugat secara hukum dan dilarang berpartisipasi dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2018 lalu.***dtc/mpc/bs