Medan(MedanPunya) Pedagang di Pasar Aksara Medan kecewa karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal berkunjung ke pasar itu. Padahal, mereka sudah siap untuk menyampaikan keluh kesah mereka soal kondisi pasar itu yang tak strategis.
“Baru pindah semalam, karena katanya pak Jokowi mau datang. Mau curhat kondisi kios, kami kan pindahan dari Pasar Aksara yang kebakaran dulu, jadi sementara itu jualan di Pasar Bengkok. Nah, ini kami diletak di lantai 3, susah orang naik, kami kecewalah,” ungkap Alfin, pedagang bahan pokok, Kamis (9/2).
Sebagian besar pedagang di sana memang baru pindah karena mendengar Jokowi mau datang. Mereka terpaksa pindah, dengan harapan bisa bertemu langsung dengan Jokowi.
Pantauan di lokasi, hanya beberapa pedagang yang sudah menempati kios di lantai 2 dan lantai 3 Pasar Aksara. Hingga siang, pasar itu masih sepi.
Diakui Alfin, hingga siang hari, belum satu pun dagangannya yang laku. Bahkan, ia melihat penjualannya berkurang drastis hingga 80 persen.
“Berkurang kali lah kalau dibanding tempat yang lama sampai 80 persen. Ini sampai siang saja belum ada yang beli,” tuturnya.
Namun begitu, dirinya akan melihat kondisi penjualan dalam beberapa hari ke depan. Apabila penjualannya tidak naik, ia memilih untuk pindah ke tempat yang lama.
“Kita lihat dulu lah beberapa hari ini. Kalau misalnya gak laku-laku mending kita balik jualan di luar lagi. Inikan sayuran cepat busuk,” kata Alfin.
Hal serupa juga terjadi oleh Yohana, pedagang sayuran ini sudah berjualan selama dua hari. Namun, ia mengakui belum ada yang membeli barang dagangannya.
“Udah dari semalam berjualan disini. Dua hari ini, apa yang mau dibilang ya, tidak ada yang mau beli dan enggak ada buka dasar kami. Lokasinya ini nggak strategis karena bukan di jalan raya tapi di dalam gang ini, jadi sulit pembeli mau belanja disini,” tutur Yohana kepada detikSumut.
Dilansir melalui laman resmi pu.go.id, Pasar Aksara kembali dibangun oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR melalui pendanaan APBN Tahun 2020-2021 sebesar Rp 97,85 miliar.
Bangunan pasar terdiri dari 859 kios, di mana 663 kios telah diserahkan kepada calon pedagang melalui sistem pengundian yang dilaksanakan oleh PD Pasar.
Pasar Aksara dibangun di atas lahan seluas 6.388 m2 dengan mengedepankan konsep bangunan hijau sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau.***dtc/mpc/bs