Medan(MedanPunya) Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyebut banyak warganya yang sakit pinggang karena tak minum susu. Dia pun saat ini tengah berpikir untuk menambah pasokan agar warganya dapat mengonsumsi susu.
“Orang Sumut ini banyak pinggangnya sakit karena susu tak punya dia,” ujar Edy dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Aula Raja Inal Siregar Pemprov Sumut, Rabu (31/5).
Berbagai cara pun tengah dipersiapkannya untuk menambah pasokan susu. Dengan begitu tak ada lagi warganya yang tak minum susu, sehingga tidak sakit pinggang.
“Ke depan harus kita pikirkan bagaimana caranya punya susu di Sumut,” tutur mantan Pangkostrad ini.
Terkait hal ini, Edy menyebutkan bahwa ketersediaan pasokan susu sedang dalam pembahasan.
“Banyak orangnya tapi susu yang kurang. Ini yang sedang kita bahas,” ujarnya.
Minimnya ketersediaan pasokan susu sapi ini karena hanya dipasok oleh beberapa kabupaten/kota saja. Dilansir melalui data BPS, pada tahun 2021 hanya ada 10 kabupaten/kota yang melakukan ternak sapi perah yakni Tapanuli Utara, Simalungun, Karo, Deliserdang, Langkat, Pematangsiantar, Tebing Tinggi, Medan, Binjai, dan Padang Sidempuan.
Adapun penyumbang sapi perah terbesar berasal dari Kabupaten Karo sebanyak 2.425.680 kg pada tahun 2021, naik dibanding tahun sebelumnya sebanyak 2.402.640 kg.
Kemudian untuk penyumbang paling sedikit berasal dari Kota Tanjungbalai sebanyak 10.800 kg sapi perah pada tahun 2021, naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 9.360 kg.
Sementara itu, daerah yang tidak terdeteksi untuk peternakan sapi perah, di antaranya ada Nias, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan lainnya.
Sehingga, secara rata-rata pada tahun 2021, Sumut menghasilkan sebanyak 3.624 ton sapi perah, naik dibanding sebelumnya sebanyak 3.566 ton pada tahun 2020.***dtc/mpc/bs