Pyongyang(MedanPunya) Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan peningkatan drastis dalam produksi rudal selama kunjungan ke pabrik-pabrik senjata utama negara itu.
Pernyataan Kim ini nyatanya datang saat Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) bersiap untuk latihan gabungan pekan depan.
Kunjungan ke pabrik-pabrik senjata dilakukan Kim pada Jumat (11/8) dan Sabtu (12/8), setelah dirinya menyerukan untuk meningkatkan persiapan perang dalam sebuah pertemuan militer penting pekan lalu.
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan pada Senin (14/8), inspeksi Kim selama dua hari, termasuk ke pabrik-pabrik yang memproduksi rudal taktis, peluru kendali peluncur roket berkaliber besar, serta kendaraan tempur lapis baja.
Selama kunjungan ke pabrik rudal taktis, Kim menyatakan kepuasannya karena pabrik itu telah menyempurnakan produksinya dan terus maju dengan modernisasi senjata.
“Dia menetapkan tujuan penting untuk secara drastis meningkatkan kapasitas produksi rudal yang ada” dan menggarisbawahi peran pabrik itu dalam “mempercepat” persiapan perang, kata KCNA.
“Kim menekankan perlunya memastikan peningkatan produksi peluru dan secara pribadi mengendarai kendaraan tempur lapis baja,” lapor KCNA.
Foto-foto yang disiarkan oleh surat kabar resmi Rodong Sinmun menunjukkan Kim tampak berseri-seri duduk di kursi pengemudi kendaraan tempur lapis baja yang baru dikembangkan.
Dia saat itu membawanya keluar untuk uji coba, dengan dikelilingi oleh tiga pejabat.
Kim juga meninjau pabrik yang memproduksi peluncur erector transporter dan menekankan pentingnya pengembangan serta produksi peluru kendali.
Peluncur erector transporter adalah kendaraan untuk mengangkut dan meluncurkan rudal taktis.
“Militer Korea Utara harus memiliki kekuatan militer yang luar biasa dan sepenuhnya siap untuk menghadapi perang kapan saja melawan musuh,” kata Kim.
Dia menambahkan Korea Utara harus pasti bisa memusnahkan musuh jika mereka melancarkan serangan.
Inspeksi tersebut dilakukan saat Korea Selatan dan Amerika Serikat mempersiapkan latihan tahunan Ulchi Freedom Shield (UFS) yang akan berlangsung pada tanggal 21 Agustus hingga 31 Agustus.
Korea Utara memandang latihan semacam itu sebagai latihan untuk invasi dan telah berulang kali memperingatkan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan “luar biasa” sebagai tanggapan.
Kepala Staf Gabungan Seoul pada Senin menggambarkan latihan gabungan yang akan datang sebagai latihan yang tangguh dan realistis untuk memperkuat postur pertahanan gabungan dan kemampuan respon aliansi.
Para pemimpin dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang juga akan mengadakan pertemuan trilateral di Washington pada Jumat (18/8/2023), seiring upaya mereka untuk meningkatkan kerja sama keamanan dalam menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang terus meningkat.
Pekan lalu, Kim memimpin pertemuan dengan para pejabat militer utama.
Dia telah menyerukan untuk meningkatkan persiapan perang “secara ofensif” termasuk meningkatkan produksi senjata dan melakukan lebih banyak latihan.***kps/mpc/bs