Pyongyang(MedanPunya) Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un meminta maaf sembari menangis dalam pidatonya. Momen Kim meminta maaf merupakan sesuatu yang langka. Namun, belum lama ini dia juga pernah minta maaf soal penembakan pejabat Korea Selatan.
Pada parade militer akhir pekan lalu, di mana Kim memamerkan rudal balistik antarbenua terbaru dan terbesar di Pyongyang, suara Kim bergetar sejenak saat ia berbicara tentang “air mata terima kasih” atas upaya rakyatnya. Kim menangis.
Dia berulang kali berterima kasih kepada warga dan militer atas kesetiaan mereka dan untuk tetap sehat dalam menghadapi epidemi virus Corona global, yang menurutnya tidak menyebabkan satu kasus infeksi pun di Korea Utara.
Kim menutup perbatasan negaranya pada Januari untuk menghentikan virus Corona, sebuah langkah yang menurut para analis telah memperburuk efek sanksi internasional yang dijatuhkan atas program senjata terlarang Korea Utara.
Saat berpidato, Kim tampak meletakkan saputangan dan mengenakan kembali kacamatanya, seolah-olah dia telah menyeka matanya usai menangis.
Dia lantas meminta maaf karena gagal memenuhi harapan rakyatnya. “Orang-orang kami telah menaruh kepercayaan, setinggi langit dan sedalam laut, pada saya, tetapi saya telah gagal untuk selalu menjalaninya dengan memuaskan,” katanya .
“Saya sangat menyesal untuk itu,” lanjutnya, menurut transkrip oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.
Itu adalah permintaan maaf kedua Kim dalam sekitar dua minggu terakhir. Sebelumnya pada September lalu, Kim “sangat menyesal” atas pembunuhan seorang warga Korea Selatan di perairan Pyongyang.
Kantor kepresidenan Korsel mengungkapkan bahwa Kim Jong-Un menyampaikan permintaan maaf dalam sebuah surat kepada kantor Presiden Korsel, Moon Jae-In.
Penasihat keamanan Presiden Moon, Suh Hoon, mengungkapkan bahwa dalam surat itu Kim Jong-Un mengatakan ‘maaf’ bahwa insiden penembakan mati itu mengecewakan publik Korsel dan menyatakan insiden itu tidak seharusnya terjadi.
Disebutkan juga bahwa Kim Jong-Un menyebut insiden itu ‘tidak diduga’ dan ‘disayangkan’. Tergolong sangat tidak biasa bagi pemimpin Korut untuk meminta maaf kepada Korsel atas isu apapun.
Korut menyebut penembakan pejabat mati Korsel, yang tidak disebut namanya itu, merupakan bagian dari langkah memerangi virus Corona (COVID-19). Sebelumnya, otoritas Korsel menuduh Korut menembak mati salah satu pejabatnya yang kemungkinan hendak membelot. Korut juga dituduh membakar jenazah pejabat Korsel itu.***dtc/mpc/bs