Jakarta(MedanPunya) Pemerintah membentuk lembaga pengelola investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) atau yang juga lebih dikenal dana abadi. Hal itu diamanatkan melalui Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker). Lembaga ini bakal mengelola dana ribuan triliun rupiah.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan dalam 1-2 tahun ke depan, SWF Indonesia bisa menghimpun dana mencapai US$ 100 miliar. Angka itu setara Rp 1.405 triliun mengacu kurs hari ini Rp 14.053,55/US$. Tentu saja dana yang dikelola SWF bakal berkembang.
“Jadi kalau kita bisa dapat US$ 100 miliar dalam setahun-2 tahun ke depan ini, kita leverage 3 kali, US$ 300 miliar,” kata dia dalam webinar UGM, Selasa (17/11).
Bahkan, Luhut sudah membidik sejumlah investor kelas kakap dunia untuk menaruh uangnya di SWF Indonesia, mulai dari The Blackstone Group, BlackRock, hingga International Development Finance Corporation (IDFC) yang bermarkas di Amerika Serikat (AS).
“Kami akan ketemu besok di White House dengan mereka. Sebenarnya bukan angkanya, karena tahun depan pemerintah akan banyak juga memasukkan proyek dan dana ke Sovereign Wealth Fund ini,” paparnya.
Selain investor asal Negara Paman Sam, pemerintah Indonesia juga membidik Macquarie Group Limited dari Australia, dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).
“Jadi, inilah nanti akan meng-cover proyek-proyek yang ada di dalam itu. Ada enam yang kami susun, mulai dari kesehatan, pertanian, infrastruktur, dan sebagainya. Nah sampai kepada juga mereka dari ADIA Abu Dhabi minta ada dibuat untuk ibu kota (ibu kota baru),” sebutnya.
Sementara untuk tahun ini, Mantan Menkopolhukam itu menjelaskan pemerintah akan menempatkan dana sekitar US$ 5-6 miliar di SWF. Lalu tahun depan diperkirakan pemerintah bisa menempatkan dana hingga US$ 60 miliar.
“Jadi saya pikir tahun depan kita berharap bisa kira-kira ya US$ 50-60 miliar total dari kita saja,” tambahnya.***dtc/mpc/bs