Medan(MedanPunya) Raut sedih tergambar di wajah Supriyati (40) warga Jalan Makmur, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percutseituan.
Wanita merupakan ibu dari Rani Andriani (20) yang merupakan korban pembakaran oleh suaminya Junanda alias Nanda (21).
Seperti yang diketahui, aksi kejam Nanda terhadap istrinya terjadi di Jalan Beringin Pasar VII Tembung, Gang Rambutan Kecamatan Percutseituan pada Minggu (31/1) dinihari lalu.
Supriyati atau karib disapa Yati ini tak kuasa menahan air matanya ketika menceritakan kondisi anak pertamanya yang menjadi korban kekerasan rumah tangga.
“Anak saya memang sudah menikah. Ia dibakar oleh suaminya kemarin. Hingga kini Rani masih mendapat perawatan medis,” ujarnya saat ditemui di rumah sakit Mitra Medika, Jalan Medan Batangkuis, Pasar VIII Tembung, Selasa (2/2).
Dengan suara lembut, Yati menjelaskan hingga kini keadaan putrinya itu masih stabil dan telah melaksanakan operasi.
“Kalau Rani udah stabil, sudah bisa komunikasi, meski tidak banyak berbicara,” ungkapnya.
Namun Yati harus mengambil keputusan berat. Pasalnya ia yang terkendala dengan biaya perawatan Rani mengambil keputusan untuk merawatnya di ruangan biasa.
Wanita ini menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki biaya lantaran BPJS yang dimiliki Rani tidak bisa digunakan.
“BPJS tidak menanggung karena ini sudah pembunuhan. Semalam itu pihak rumah sakit minta deposit biaya operasi sebesar Rp10 juta. Saya gak punya uang, jadi keluarga saya pinjam rentenir 10 juta gak dapat cuma 7 juta yang kita dapat,” ucapnya.
Lanjut Yati dengan suara lembut menjelaskan bahwa untuk operasi yang baru dijalani Rani sudah mencapai Rp 13 jutaan.
“Itu operasi saja, belum ruang inap, obat-obatan yang tiap hari disuntik. Baru Rp 7 juta itulah yang kami depositkan ke rumah sakit. Tadi malam seharusnya di ruang ICU cuma satu malam Rp 9 juta kami gak mampu. Saya berpasrah saja kepada Allah, jadi saya bawaklah anak saya ini ke ruangan biasa kelas III,” katanya.
Tidak hanya itu, Yati juga berpasrah jika terkendala biaya yang semakin bertambah, akan membawa anaknya untuk pulang dan di rawat di rumah.
“Kami yang bingung kalau dalam beberapa hari ini dia disuruh pulang, kemana biaya. Saya hanya kepada Allah berserah, selamat kan anak saya itu,” pungkasnya.***trb/mpc/bs