Washington(MedanPunya) Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia mencapai titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin dalam sebuah wawancara dengan NBC News menjelang pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden pekan depan.
Putin dan Biden akan bertemu di Jenewa, Swiss, pada Rabu (16/6).
Gedung Putih mengatakan, Biden akan membahas serangan siber dari Rusia, agresi Moskwa terhadap Ukraina, pemenjaraan tokoh oposisi, dan masalah lain.
“Kami memiliki hubungan bilateral yang memburuk ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir,” kata Putin.
Sementara itu, Putin memuji mantan Presiden AS Donald Trump sebagai individu yang luar biasa dan individu yang berbakat.
Di sisi lain, Putin menyebut Biden sebagai politisi karir dan sangat berbeda dengan Trump.
Ketika ditanya mengenai Biden yang menyebutnya sebagai pembunuh dalam sebuah wawancara pada Maret, Putin mengatakan dia telah mendengar lusinan tuduhan semacam itu.
“Ini sama sekali bukan sesuatu yang saya khawatirkan,” kata Putin.
Sebelumnya, ketika memulai kunjungannya ke Eropa, Biden menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin mencari konflik dengan Rusia.
“Kami menginginkan hubungan yang stabil dan dapat diprediksi, tapi AS akan merespons dengan cara yang kuat jika pemerintah Rusia terlibat dalam kegiatan berbahaya,” ujar Biden.
Putin juga ditanya tentang beberapa pembangkang yang tewas di mana Rusia disalahkan atasnya, termasuk mantan mata-mata KGB Alexander Litvinenko yang diracun pada 2006.
Putin menepis pertanyaan tersebut. Dia mengatakan, beberapa dari mereka yang bertanggung jawab atas kematian para pembangkang sudah dipenjara.
Mengenai serangan siber baru-baru ini yang menurut AS dilakukan oleh Rusia, Putin juga membantahnya.
Dia mengaku tidak mengetahui adanya peretasan tersebut dan meminta Biden untuk mencapai kesepakatan dengannya di dunia maya.
Putin juga membantah berita dari The Washington Post yang melaporkan bahwa Rusia sedang bersiap untuk memasok Iran dengan satelit canggih.
Satelit itu disebut memungkinkan Iran melacak target militer potensial di Timur Tengah.
“Itu hanya berita palsu. Paling tidak, saya tidak tahu apa-apa tentang hal semacam ini. Itu hanya sampah omong kosong,” kata Putin.***kps/mpc/bs