Damaskus(MedanPunya) Sistem pertahanan udara Suriah menembak jatuh rudal-rudal Israel di atas provinsi Homs pada Kamis (22/7) dini hari waktu setempat. Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa ini merupakan serangan udara kedua yang dilancarkan Israel ke Suriah minggu ini.
Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita resmi Suriah, SANA bahwa serangan rudal Israel itu tidak menimbulkan korban, hanya menimbulkan kerusakan material.
“Pada 01:13 … musuh Israel melakukan serangan udara yang menargetkan beberapa posisi di wilayah Qusayr di provinsi Homs,” lapor SANA, mengutip sumber militer tersebut.
“Pertahanan udara kita mencegat rudal-rudal … menembak jatuh sebagian besar dari mereka,” kata sumber militer Suriah.
Menurut kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, rudal-rudal Israel itu menargetkan posisi militer kelompok Hizbullah Lebanon, menghancurkan depot senjata.
Militer Suriah telah merebut kembali Qusayr, kubu pemberontak di dekat perbatasan Lebanon, pada tahun 2013 setelah serangan 17 hari yang dipimpin oleh kelompok Hizbullah. Kota ini secara strategis vital bagi rezim Suriah karena menghubungkan ibu kota Damaskus dengan pantai.
Merebut benteng tersebut merupakan kemenangan besar bagi Hizbullah, yang telah berjuang bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Serangan udara Israel pada Kamis ini adalah yang kedua minggu ini, setelah serangan Israel pada hari Senin (19/7) menewaskan lima petempur pro-Iran yang bersekutu dengan rezim Suriah, dan menghancurkan pangkalan kelompok Hizbullah dan depot senjata terdekat di Aleppo.
Sejak perang saudara Suriah pecah pada tahun 2011, Israel secara rutin melakukan serangan di Suriah, sebagian besar menargetkan posisi pemerintah serta sekutu pasukan Hizbullah Iran dan Lebanon.
Israel jarang mengkonfirmasi serangan-serangannya di Suriah, tetapi militer negara Yahudi itu mengatakan telah mencapai sekitar 50 target di Suriah tahun lalu, tanpa memberikan rincian.
Israel mengatakan sedang mencoba untuk mencegah musuh bebuyutannya Iran mendapatkan pijakan militer permanen di depan pintunya.
Bulan lalu, serangan udara Israel di Suriah menewaskan sedikitnya 11 tentara dan milisi pemerintah.***dtc/mpc/bs