10 Desa di Asahan Terendam Banjir

Kisaran(MedanPunya) Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Asahan dua minggu belakangan, mengakibatkan 10 Desa terendam banjir yang tingginya bervariasi.

Hal itu diuangkan oleh Kasubid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan, Zulfahri Harahap, Rabu (2/12).

Ia menguraikan beberapa nama desa yang terdampak banjir, tercatat pada Minggu (22/11) terjadi di Desa Piasa Ulu, Terusan Tengah, Desa Tinggiraja di Kecamatan Tinggiraja yang dimana sebanyak 411 Kepala keluarga.

“23 Novembernya di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Telukdalam. Di 25 November, di Desa sei dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat, di seidua Hulu pada tanggal 25 itu parahnya satu Dusun, ada 50 KK. Namun besoknya menyebar ke Dusun lain sehingga terjadi perluasan sehingga 76 kk yang berdampak,” katanya.

Sedangkan Kamis(26/11) terjadi di Perkebunan suka raja, Kecamatan Simpang empat yang dimana ada 29 kk, dan Minggu (29/11) terjadi di Desa perkebunan Sei dadap III/IV, Kecamatan Sei Dadap, ada 12 KK

“30 November terjadi di desa Perbangunan Kec Sei Kepayang, yang terdampak 522 kk yang sampai sekarang masih banjir. Kalau disana kami berharap tidak hujan, karena air akan terus menurut kalau tidak ditambah hujan,” katanya.

Selanjutnya, kembali terjadi di Kecamatan Tinggiraja, dan buntu Pane, tepatnya di Desa Buntu Pane dan Prapat Janji, yang terdampak lebih dari 500 kk.

Diungkapkannya, yang dampak banjir yang paling parah untuk kedalaman di Desa Piasa Hulu cukup tinggi, mencapai 50-120cm, selain itu, di Desa Sei Dua Ulu dikatakannya sudah didirikan tenda darurat banjir.

“Di desa sei Dua Ulu, udah Siagakan tenda darurat untuk pengungsi. Dapur umum ada di Desa, perkebunan Sei Dadap III/IV dan Desa Perbangunan di Sei Kepayang,” katanya.

Di ungkapkannya yang saat ini menjadi kendala adalah masyarakat yang masih memilih menetap di rumah, dan enggan untuk di evakuasi.

“Sebagian mengungsi ke tempat sanak keluarga, dan kalau malam ada yang disana(tenda darurat). Tapi banyak yang milih bertahan, karena takut barang-barang dirumahnya hilang,” pungkasnya.***trb/mpc/bs

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version