Rantauprapat(MedanPunya) Malang nian nasib Rochayani (43). Perempuan tanpa identitas asal Kalimantan Timur itu ditemukan mengapung di sumur milik warga di Jalan WR Supratman, Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu pada Senin (5/10) pagi.
Menurut polisi, korban awalnya hanya menumpang mandi kemudian diintip oleh pelaku yang hendak memerkosanya. Korban panik dan tercebur ke dalam sumur.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Denny Kurniawan menjelaskan, pihaknya telah menangkap seorang tersangka berinisial NP (41).
Dijelaskannya, antara korban dan tersangka awalnya tidak saling mengenal. Tersangka bertemu dengan korban pada Minggu (4/10) sekitar pukul 08.00 WIB di komplek Tugu Adipura yang lokasinya tak jauh dari tempat kerja tersangka.
“Tersangka melihat korban berdiri di depan Tugu Adipura, kemudian disamperin tersangka. Korban bilang, bang bisa nggak saya numpang mandi. Dijawab ayok lah kalau mau numpang mandi,” katanya menirukan perkataan tersangka kepada korban.
Selanjutnya, korban dibawa ke rumah orangtua tersangka. Kedatangan korban ke rumah tersebut, diketahui oleh orang tua tersangka dan adik tersangka.
NP, saat itu juga sempat menggelarkan tikar di ruang tamu rumahnya sembari mengatakan bahwa di tempat tersebut lah korban nanti beristirahat.
“Orangtua tersangka sempat bertanya ini siapa, dijawab tersangka ini tadi orang mau numpang mandi,” katanya.
Dijelaskan Denny, niat jahat tersangka muncul saat rumah dalam keadaan kosong. Saat itu, orangtua tersangka menyuruh adik tersangka untuk membeli gas untuk masak.
Di rumah, tidak ada orang lain selain mereka. Pada saat itu lah korban sedang mandi. Tersangka mengintip korban yang sedang mandi dari celah-celah pintu. Selanjutnya, tersangka mendorong pintu kamar mandi yang tidak dikunci oleh korban.
“Ada kepikiran dia untuk menyetubuhi korban. Niat jahatnya. Begitu masuk kamar mandi, korban dipeluk dari belakang, korbannya panik dan reflek, menginjak kursi pendek, jatuh ke sumur kepalanya duluan,” katanya.
Kondisi bibir sumur di kamar mandi tersebut, kata dia, hanya setinggi 40 cm. Melihat korban masuk ke dalam sumur, tersangka pun panik dan menunggu korban selama hampir 1 jam di dalam kamar mandi.
Namun, karena tak kunjung muncul, tersangka keluar dari kamar mandi dan pura-pura bertanya kepada adiknya tentang keberadaan perempuan tersebut. Adiknya menjawab tidak tahu. Selanjutnya, tersangka berpura-pura melakukan pencarian.
“Kemudian tersangka kembali ke rumah dan malamnya tersangka tetap kembali bekerja seperti biasa di sebuah kafe di Rantauprapat,” katanya.
Korban diketahui mengapung di dalam sumur pada Senin (5/10) sekitar pukul 04.30 WIB oleh adik tersangka yang kaget melihat ada sosok mayat mengapung di sumur di kamar mandi.
Temuan mayat tersebut, kemudian dilaporkan ke polisi. Pihaknya yang mendengar informasi tersebut kemudian ke tempat kejadian perkara (TKP).
Setelah mengumpulkan informasi di lapangan dan alat-alat bukti yang ada, maka pihaknya menetapkan NP sebagai tersangka.
“NP ini menjadi tersangka kasus 359 KUHPidana dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara karena lalainya mengakibatkan orang meninggal dunia,” katanya.
Dijelaskannya, pihaknya sempat kesulitan mengungkap identitas korban karena tidak ada satu pun identitas yang melekat pada diri korban.
Saat bertemu dengan tersangka, korban hanya membawa satu kantong plastik berisi satu stel pakaian untuk ganti.
“Berdasarkan sidik jari pada mayat, didapatkan informasi korban atas nama Rochayani, umur sekitar 43 tahun, pekerjaan mengurus rumah tangga, alamat Jalan Karang Jawa, Nomor 68, RT 10, Kalimantan Timur,” katanya.
Pihaknya belum mengetahui korban berada di tempat tersebut dalam rangka apa.
Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang merasa memiliki informasi tentang korban, mengenal korban atau merasa kehilangan saudaranya, diharapkan untuk menghubungi penyidik kemudian melihat korban di rumah sakit.
“Kita belum mendapat informasi korban di situ sudah berapa lama. Kita mengetahui identitasnya korban dari sidik jari. Kita belum tahu korban dalam rangka apa. Makanya kita imbau kepada masyarkat yang meraa kehilangan anggota keluarganya atau mengenal agar hubungi penyidik dan sama-sama ke rumah sakit,” katanya.
Denny menjelaskan, dari hasil analisis, penyebab kematian korban karena di dalam paru-parunya terdapat banyak air.
Kemungkinan, kata dia, korban terbentur kemudian tak sadarkan diri di dalam sumur sehingga banyak masuk air.
“Kita tidak tahu seberapa dalam sumurnya. Bibir sumur hanya 40 cm dan korban mengambang,” katanya.***kps/mpc/bs