Berulah Lagi, Air Leding PDAM Tirta Sari yang Sebelumnya Mirip Air Comberan sekarang Berlumpur

Binjai(MedanPunya) Pelayanan PDAM Tirta Sari di Kota Binjai kembali menuai protes dari masyarakat.

Sebab, air leding PDAM Tirta Sari yang sebelumnya mirip air comberan, kini kondisinya makin parah.

Menurut masyarakat di Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, setelah empat hari air leding PDAM Tirta Sari tidak mengalir, kini air mengalir dalam kondisi cokelat pekat berlumpur.

Tak pelak, air leding yang berlumpur ini direkam warga, hingga videonya beredar dan viral di media sosial.

“Enggak perlu ke cafe lagi kalau mau minum kopi susu, langsung dari kran,” ujar warga, Kamis (3/11).

“Cocok air pam kek gini warnanya, ya Allah, udah lah enggak hidup empat hari, sekali hidup kek gini warnanya, kalian tengok lah ini,” ujar warga sembari tertawa.

Sebelumnya, warga yang tinggal di Jalan Gatotsubroto, Kelurahan Limau Mungkur, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, mengalami hal serupa.

Sebab, air leding PDAM Tirta Sari tidak mengalir ke rumah warga.

Kejadian ini pun beredar viral di media sosial.

Dalam video terlihat, bahwa air leding PDAM Tirta Sari cuma menetes saja.

“Air pam hanya mengotori, ini dia hasilnya. Udah berapa hari mati,” ujar warga.

“Tapi kalau terlambat bayar, dendanya luar biasa,” sambungnya.

Menanggapi masalah ini, Direktur PDAM Tirta Sari, Taufiq ‘buang badan’ kepada Balai Wilayah Sungai (BWS).

“Dinding bronjong penahan air sungai jebol dihantam banjir, yang dimana itu menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS). Jadi terbentuk aliran baru, sehingga gak masuk air sungai ke bangunan IPA Marcapada atau bangunan intakenya,” ujar Taufiq, Rabu (2/11).

Dia mengatakan, memang peristiwa air leding jorok dan kotor terjadi pada Sabtu (29/10) dinihari.

“Kalau kita bicara sungai, kan ada dinding penahannya, itu yang jebol dihantam banjir air besar. Sehingga pindah lah aliran air sungai itu yang harusnya melintas di depan intake bangunan penangkap air IPA Marcapada, malah mengalir di jalur aliran yang lain,” kata Taufiq.

Sementara itu, terkait air yang keruh, Taufiq menambahkan karena turunnya produksi air.

“Jadi pipa inikan kosong, kemudian ditambah produksi yang baru padat dia. Intinya terjadi kekeruhan, karena ada program proses pembilasan buang angin/wash out,” ujar Taufiq.

Meski demikian, Taufiq mengatakan bahwa hari ini debit air sudah bertambah.

“Antisipasi menunggu selesai pekerjaan perbaikan tanggul yang dikerjakan oleh BWS, kami memindah dan mendekatkan pompa intake kami ke sungai langsung, tidak lewat bangunan penangkap air,” tutup Taufiq.

Dalam video yang viral, warga mengeluhkan layanan PDAM Tirta Sari.

“Air pam hanya mengotori, ini dia hasilnya. Udah berapa hari mati,” ujar warga.

“Tapi kalau terlambat bayar, dendanya luar biasa,” sambung warga.***trb/mpc/bs

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version