Medan(MedanPunya) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani ngotot mau membuka sekolah untuk belajar tatap muka saat pandemi Corona. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bersikeras tak akan mengizinkan.
“Tak boleh!” kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Jumat (5/2).
Edy mengatakan ahli-ahli kesehatan dan anak tidak merekomendasikan sekolah tatap muka di Sumut. Dia mengatakan hal itu menjadi dasar dirinya tak mengizinkan sekolah tatap muka dibuka.
“Mereka satu pun belum mengizinkan anak-anak sekolah,” ucapnya.
Edy mengatakan belum ada sekolah tatap muka yang dilakukan di dunia saat pandemi Corona. Dia mencontohkan sekolah di Korea yang sempat dibuka tapi ditutup kembali.
“Masalah pendidikan itu memang wewenang adalah di daerah, tetapi di dunia ini belum ada orang yang membuka sekolah. Kemarin dibuka sebentar oleh Korea, habis itu sudah ditutup balik,” ujar Edy.
Dia menyebut sulit mengatur anak-anak untuk mematuhi protokol kesehatan mencegah Corona. Edy membandingkannya dengan sulitnya mengatur orang dewasa.
“Jadi sekolah tatap muka itu kita harus memperhatikan anak-anak kita. Kita ini yang sudah dewasa saja susah diatur, apalagi anak-anak yang senang bermain segala macam. Dia yang kena, dia pulang, emak-bapak kena, nenek-kakek kena, semua kena. Kita nanti setengah mati,” jelasnya.
Sebelumnya, Bakhtiar menyebut pihaknya bakal tetap membuka sekolah untuk tatap muka. Dia mengatakan akan tetap membuka sekolah meski tidak diizinkan Gubsu Edy.
“Kami kan tidak minta izin, nanti hanya akan memberitahukan. Jadi izin atau tidak izin Gubernur, akan tetap kami buka,” kata Bakhtiar kepada wartawan.
Bakhtiar mengatakan sekolah akan dibuka jika pasien positif Corona di Tapteng sudah tidak ada. Saat ini, katanya, masih ada 26 pasien positif yang dirawat.
“Kalau nanti sudah tidak ada, sudah zona hijau kan sudah bisa dibuka,” ucapnya.
“Kami akan menyurati Kementerian Pendidikan untuk menyampaikan informasi soal sekolah yang akan dibuka” sambung Bakhtiar.***dtc/mpc/bs