Binjai(MedanPunya) Pembakaran dan pengerusakan Cafe Duku Indah dan kafe Champion yang ada di wilayah perbatasan Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deliserdang, dan Kabupaten Langkat menyita perhatian publik.
Mulanya, masyarakat mengira bahwa pembakaran ini adalah bentuk tindakan pengawasan, terhadap hiburan malam yang beroperasi selama bulan Ramadan.
Tapi belakangan, ada isu dugaan persaingan usaha yang mencuat terkait pembakaran ini.
Menurut informasi dari masyarakat, bahwa pembakaran dan pengerusakan Cafe Duku Indah dan kafe Champion ini disebut-sebut dikomandoi seorang oknum Ketua OKP (organisasi kemasyarakatan pemuda).
Ada kabar, bahwa Ketua OKP ini tidak senang dengan pengelola dan pemilik dua kafe tersebut, sehingga dikabarkan mengerahkan pasukannya membakar dan memporakporandakan dua lokasi hiburan malam itu.
Berkenaan dengan isu yang beredar di lapangan, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Rian Permana mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini.
Anggotanya yang bertugas di Sat Reskrim Polres Binjai masih melakukan penyelidikan, terhadap pembakaran dan pengerusakan Cafe Duku Indah dan kafe Champion.
“Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” Rian.
Rian mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap apa motif penyerangan dan pengerusakan ini.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol M Firdaus mengatakan, motif pembakaran dan pengerusakan ini diduga dipicu karena para pengelola kafe terlibat perselisihan.
“Karena ada permasalahan antara kedua belah pihak. Mohon waktu kami akan lakukan penyelidikan,” kata Firdaus.
Firdaus mengatakan, selain pembakaran tempat hiburan malam, sekelompok orang tersebut juga membakar beberapa unit mobil dan sepeda motor.
“Diduga pelaku melakukan pengerusakan terhadap dua unit mobil dan beberapa sepeda motor,” sebutnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan sampai saat ini kedua belah pihak belum ada melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
“Kami akan lakukan penyelidikan dan selanjutnya untuk para pelaku, kami sedang melakukan profiling. Kendalanya untuk kedua belah pihak masih belum membuat laporan, namun kita arahkan untuk buat laporan,” pungkasnya.
Informasi berkembang di lapangan, para pengelola kafe enggan melapor karena diduga lokasi yang dibakar dan dirusak disinyalitr merupakan sarang narkoba dan perjudian.
Pasalnya, di lokasi ada ditemukan mesin judi jenis tembak ikan.***trb/mpc/bs