Tapsel(MedanPunya) Keluarga Asbul Dongoran, perampok yang tewas setelah ditangkap personel Satreskrim Polres Tapanuli Selatan menemukan banyak luka lebam di tubuh almarhum. Sehingga keluarga meyakini almarhum tewas karena dianiaya.
“Saat anak dan istrinya melihat ke kamar jenazah, saya minta untuk divideokan. Setelah mereka keluar di situ saya lihat banyak memar-memar di sekujur tubuhnya. Dari situ kuat dugaan kita bahwa almarhum dianiaya oknum-oknum kepolisian,” kata Adi Guna Prawira, pengacara keluarga Asbul Dongoran, Jumat (9/12).
Adi mengatakan selain lebam, luka yang diindikasikan merupakan bekas tembakan juga terdapat pada tubuh Asbul Dasopang. Luka yang berbentuk bulat seukuran peluru itu terdapat pada lutut kaki kanannya.
“Saat kita tanyakan ini memang tidak diakui sebagai bekas tembakan. Tapi sewaktu kita tanya mereka juga nggak bisa jawab apa penyebab luka di ini,” terangnya.
Pihak kepolisian kemudian menyarankan kepada pihak keluarga agar dilakukan autopsi terhadap jasad almarhum. Namun saran ini tidak dipenuhi karena alasan biaya dan lokasi yang jauh.
“Polisi menyarankan autopsi dilakukan di RS Bhayangkara Medan. Karena pertimbangan biaya dan jarak, keluarga akhirnya mutuskan untuk membawa jasad almarhum pulang,” ujarnya.
Keluarga Asbul Dasopang, kata Adi berharap agar kematian ini diusut sampai tuntas. Termasuk memidanakan seluruh oknum-oknum yang terlibat dalam kekerasan yang mengakibatkan kematian tersebut.***dtc/mpc/bs