Binjai(MedanPunya) Polres Binjai telah menahan lima tersangka dalam kasus dugaan kekerasan terhadap seorang wartawan di Binjai, Sumatera Utara (Sumut), bernama Syahzara Sopian. Petugas pun tengah memburu empat tersangka lainnya.
“Saat ini yang sudah kita tahan ada lima. Empat lagi masih DPO,” kata Kapolres Binja, AKBP Romadhoni Sutardjo melalui Kasubbag Humas AKP Siswanto Ginting, Rabu (14/7).
Siswanto menjelaskan, selain kasus dugaan percobaan pembunuhan terhadap Syahzara Sopian pada 25 Juni 2021, para tersangka juga diduga terlibat kasus pembakaran rumah Muhammad Sabar Syah, yang tidak lain adalah orang tua Syahzara Sopian, pada 13 Juni 2021.
“Terkait kasus dugaan percobaan pembunuhan terhadap Syahzara Sopian, Satreskrim Polres Binjai telah menahan empat tersangka. Mereka ialah MS alias Takur (36), Ar alias Anto (26), IEAP alias Iqbal (24), dan RS alias Rasil (38),” ucap Siswanto.
Rupanya, pelaku RS juga terlibat kasus dugaan pembakaran rumah orang tua Sopian. Selain RS, tersangka lainnya ialah Sup alias Upil (50). Sebaliknya, empat tersangka lagi masih dalam pengejaran polisi.
“Dari hasil penyelidikan kita, memang ada hubungan antara kedua kasus ini. Sebab, tersangka RS diketahui sebagai otak pelaku kejahatan di balik dua kasus tersebut. Terkait motivasi tersangka RS di balik dua aksi kejahatan yang dilakukannya itu, pelaku merasa kesal karena korban terus memberitakan maraknya aktivitas perjudian jenis toto gelap (togel) di Kota Binjai,” ujar Siswanto.
“Namun kita tidak temukan hubungan antara kedua kasus ini dengan kasus dugaan penembakan dan perusakan rumah kontrakan korban, yang terjadi 27 Agustus 2020 silam,” ujarnya.
Masyarakat percaya dengan kinerja Polres Binjai meskipun dengan tahapan penyelidikan dan penyidikan secara maraton akhirnya terkuak cerita tentang kasus kekerasan yang menimpa seorang wartawan.
Sebelumnya, seorang wartawan di Binjai, Sahzara Sopian, menjadi korban serangan sekelompok pembunuh bayaran. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (25/6/2021) lalu. Awalnya korban yang berada di kafe diikuti oleh pelaku.
“Korban Sopian, wartawan Metro 24, sedang duduk-duduk di Masa Kafe, Jl Hasanuddin, Kelurahan Kartini, Kecamatan Binjai Kota. Tiba-tiba didatangi oleh tersangka MD Sinulingga alias Takur dkk,” kata Siswanto kepada wartawan, Senin (28/6).
“Kemudian salah seorang pelaku mengambil pisau yg diselipkan di dalam celana depan lalu berjalan menghampiri korban,” imbuhnya.
Pengunjung lainnya yang melihat peristiwa itu langsung mengamankan pelaku. Selanjutnya, korban menghubungi polisi yang langsung datang ke lokasi kafe.
“Dari hasil penyelidikan di TKP (tempat kejadian perkara) tersebut diamankan empat orang masing-masing MD. Sinulingga alias Takur, Iqbal, Anto, dan Agi,” ucapnya.
Siswanto mengatakan pelaku mengakui dibayar untuk menghabisi nyawa korban. Pihak yang meminta membunuh korban saat ini sedang dalam pencarian.
“Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, bahwa tersangka MD alias Takur dan Anto benar mereka ada menerima bayaran dari saudara RASEL (DPO) untuk menghilangkan nyawa korban. Kasus ini masih terus di dalami penyidikannya oleh sat Reskrim Polres Binjai,” ucapnya.
Sementara itu, korban Sopian dalam kondisi fisik baik-baik saja. Sopian menduga penyerangan kepada dirinya oleh pembunuh bayaran karena pemberitaan yang dia buat. Dia mengaku beberapa waktu ini terus memberitakan persoalan narkoba yang ada di wilayah Binjai.
“Pemberitaan saya setahun belakangan ini yang menyoroti maraknya peredaran (judi) togel dan narkoba di Binjai,” jelasnya.***dtc/mpc/bs