Ancaman Meningkat, Staf Kedubes AS Diperintahkan Tinggalkan Kabul

Kabul(MedanPunya) Amerika Serikat (AS) memerintahkan sejumlah staf non-esensial untuk meninggalkan Kedutaan Besar (Kedubes) negara itu di Kabul, Afghanistan. Perintah ini dirilis setelah ancaman meningkat ketika AS bersiap menarik tentaranya dari Afghanistan dalam upaya mengakhiri perang selama 20 tahun terakhir.

Perintah ini dirilis dua pekan setelah Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa tentara AS, yang kini jumlahnya mencapai 2.500 personel, akan meninggalkan Afghanistan mulai September mendatang.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan dalam imbauan perjalanannya bahwa pihaknya telah ‘memerintahkan agar pegawai pemerintahan AS yang fungsinya bisa dijalankan di mana saja, untuk meninggalkan Kedutaan Besar AS di Kabul’.

Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar AS di Afghanistan, Ross Wilson, menjelaskan bahwa Departemen Luar Negeri AS mengambil keputusan itu ‘terkait dengan meningkatkan laporan kekerasan dan ancaman di Kabul’.

Wilson menyebut perintah itu berlaku untuk ‘sejumlah kecil’ staf dan Kedutaan Besar di Kabul akan tetap beroperasi.

“Personel yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah terkait penarikan pasukan AS dan pekerjaan penting yang kami lakukan untuk mendukung rakyat Afghan, akan tetap berada di tempat,” sebut Wilson dalam pernyataan via Twitter.

Awal bulan ini, Biden mengumumkan penarikan seluruh tentara AS di Afghanistan pada 11 September mendatang, yang bertepatan dengan peringatan 20 tahun serangan 9/11 yang mendorong AS menginvasi dan menumbangkan rezim Taliban di Afghanistan, yang menyambut baik Al-Qaeda.

Biden menyimpulkan bahwa pasukan AS telah mencapai tujuan mereka dan bisa berbuat lebih banyak, tapi para pejabat AS tidak menutupi ketakutan mereka bahwa kekerasan akan meningkat karena Taliban menanggap mereka menang saat tentara AS meninggalkan Afghanistan nantinya.

“Teroris dan kelompok pemberontak terus merencanakan dan melancarkan serangan di Afghanistan,” sebut Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya.

Imbauan perjalanan Departemen Luar Negeri AS itu juga memperbarui imbauan kepada warga AS untuk tidak berkunjung ke Afghanistan. Pemerintahan Biden akan mempertahankan kehadiran pasukan terbatas di Kabul untuk menjaga gedung kedutaan.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version