Arab Saudi Minta Dunia Terang-terangan Dukung Negara Palestina

New York(MedanPunya) Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan meminta negara-negara yang telah secara pribadi menyatakan kesediaan mereka untuk mengakui negara Palestina yang merdeka, agar melakukannya secara terbuka.

“Kepada negara-negara yang telah secara pribadi menyatakan kesediaan mereka untuk melakukan ini, saya mendesak Anda untuk mengambil langkah penting ini secara terbuka,” ujarnya.

“Sekaranglah saatnya untuk berdiri di sisi sejarah yang benar,” tulis diplomat top Saudi tersebut dalam sebuah opini untuk Financial Times.

Hal ini disampaikannya beberapa hari setelah Pangeran Faisal mengumumkan peluncuran koalisi internasional baru untuk bekerja menuju penerapan solusi dua negara, setelah puluhan tahun upaya internasional gagal.

Aliansi Global untuk Implementasi solusi dua negara itu diresmikan selama pidato Pangeran Faisal bin Farhan pada sebuah pertemuan di sela-sela Sidang Umum PBB minggu lalu di New York, yang mencakup Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Norwegia.

“Penentuan nasib sendiri adalah hak yang tidak dapat dicabut, yang tidak hanya layak diterima tetapi juga dimiliki oleh rakyat Palestina. Para diplomat kami telah bekerja tanpa lelah bersama orang lain untuk mengamankan pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat secara global,” tulis Pangeran Faisal dalam tajuk rencana tersebut.

Menyoroti tragedi yang sedang berlangsung di Gaza, dia mengatakan dunia perlu mengakui pentingnya gencatan senjata segera. Pangeran Faisal pun memperingatkan bahwa perang regional dapat dengan mudah terjadi. Dan satu-satunya cara untuk mencapai stabilitas di kawasan tersebut adalah dengan mencapai solusi dua negara yang memungkinkan warga Palestina dan Israel hidup berdampingan.

Mengulangi pernyataan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman sebelumnya, Menlu Saudi itu mengatakan masalah Palestina berada di garis depan perhatian Saudi.

“Arab Saudi akan bekerja tanpa lelah untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa syarat ini,” tegasnya.

“Pembentukan negara Palestina yang merdekalah yang akan memberikan keuntungan yang kita cari: stabilitas regional, integrasi, dan kemakmuran,” imbuhnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version