AS Coba Redakan Ketegangan Usai Dituduh Erdogan Dukung Teroris

Ankara(MedanPunya) Pemerintah Amerika Serikat angkat bicara setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduhnya mendukung kelompok teroris di Irak. Negara Paman Sam itu berusaha untuk meredakan ketegangan dan kini menerima klaim Ankara bahwa “teroris” Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) telah mengeksekusi 13 warga Turki yang disandera di Irak utara.

Washington mengeluarkan pernyataan baru setelah Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu melakukan panggilan telepon resmi pertamanya dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

“Departemen Luar Negeri menyatakan belasungkawa atas kematian para korban sandera Turki di Irak utara dan menegaskan pandangan kami bahwa teroris PKK bertanggung jawab,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Hal ini disampaikan Deplu AS setelah Erdogan mengecam AS yang meragukan pernyataan Turki bahwa PKK bersalah atas kematian 13 warganya di Irak.

Saat itu, Deplu AS mengatakan pihaknya “menyesalkan kematian warga Turki” tetapi menunggu konfirmasi lebih lanjut terkait peristiwa itu.

Erdogan mencap tanggapan Deplu AS itu sebagai “lelucon”.

Sebelumnya pada Minggu (14/2) Turki mengumumkan bahwa kelompok pemberontak Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) telah membunuh 13 tawanan, kebanyakan dari mereka adalah tentara dan petugas polisi Turki. Mereka diduga diculik oleh PKK di tenggara Turki dan disembunyikan di sebuah gua di Irak utara.

“Anda mengatakan Anda tidak mendukung teroris, padahal Anda berada di pihak mereka dan di belakang mereka,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi.

Kementerian Luar Negeri Turki telah memanggil Duta Besar AS David Satterfield untuk menyampaikan ketidaksenangannya atas tanggapan itu.

AS dan Turki sama-sama memandang PKK sebagai organisasi teroris, tetapi AS juga mendukung milisi Kurdi lainnya di negara tetangga Suriah dalam konflik melawan Presiden Bashar al-Assad.

Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan pada hari Senin (15/2) bahwa mereka telah menahan 718 orang – termasuk kepala Partai Demokratik Rakyat (HDP) yang pro-Kurdi – dalam serangkaian penggerebekan.

HDP adalah partai oposisi terbesar kedua di Turki. Mereka menyangkal semua hubungan formal dengan PKK.

“Kami mengungkapkan penyesalan dan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari 13 orang yang sama sekali tidak mampu melindungi diri mereka sendiri dari serangan bersenjata,” kata HDP dalam sebuah pernyataan pada Minggu (14/2).***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version