Washington DC(MedanPunya) Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan Iran bahwa konsekuensi “signifikan” akan dirasakan negara tersebut jika memutuskan untuk menyerang Israel. Teheran telah bersumpah untuk membalas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pekan lalu.
Peringatan itu disampaikan oleh seorang pejabat senior pemerintahan AS, yang enggan disebut namanya itu, yang menyebut serangan Iran terhadap Israel akan membahayakan perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza dan memicu konsekuensi yang sangat berdampak pada perekonomian Teheran.
Laporan media terkemuka AS, The Wall Street Journal (WSJ), menyebut seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa Washington telah mengkomunikasikan kepada Iran soal risiko eskalasi besar-besaran yang “sangat tinggi” kemungkinannya untuk terjadi jika Teheran melancarkan serangan balasan.
Menurut pejabat AS itu, Iran telah diberitahu “bahwa ada risiko serius untuk konsekuensi terhadap perekonomian Iran dan stabilitas pemerintahan baru yang terpilih jika mereka mengambil jalur tersebut”.
Ketegangan regional semakin meningkat dengan serangan balasan diperkirakan akan terjadi menyusul pembunuhan Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu, dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Lebanon pada 30 Juli lalu.
Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Shukr, tapi belum memberikan komentar apa pun atas kematian Haniyeh.
Namun baik Hamas maupun Iran telah bersumpah untuk melakukan pembalasan terhadap Tel Aviv atas kematian Haniyeh. Tidak ketinggalan, Hizbullah juga bertekad membalas dendam atas kematian Shukr.
Dalam pernyataan saat menghadiri pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi pada Rabu (7/8), pelaksana tugas (Plt) Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Ali Bagheri-Kani menegaskan pihaknya tidak mempunyai pilihan selain membalas Israel atas pembunuhan Haniyeh.
“Dengan tidak adanya tindakan yang tepat oleh Dewan Keamanan (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) terhadap agresi dan pelanggaran-pelanggaran oleh rezim Israel, Republik Islam Iran tidak mempunyai pilihan selain menggunakan hak yang melekat untuk pertahanan yang sah terhadap tindakan rezim ini,” tegasnya.
Bagheri-Kani juga menjelaskan bahwa pembalasan Iran “diperlukan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut oleh rezim ini (Israel-red) terhadap kedaulatan, warga negara, dan wilayah Republik Islam Iran”.
Dia menambahkan bahwa pembalasan dari Teheran untuk Tel Aviv akan dilakukan “pada waktu yang tepat dan dengan cara yang proporsional”.***dtc/mpc/bs