Washington DC(MedanPunya) Sumber di Kongres Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/12) mengatakan, sekitar 315.000 tentara Rusia tewas atau terluka di Ukraina sejak perang Februari 2022.
Angka tersebut hampir 90 persen dari jumlah pasukan Rusia sebelum perang berkecamuk.
Militer Rusia juga disebut kehilangan sekitar 2.200 dari 3.500 tank yang dimilikinya sebelum perang, lanjut sumber tersebut berdasarkan data intelijen AS yang dibagikan ke Kongres.
Data ini dikeluarkan ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berada di Washington untuk berusaha meyakinkan Kongres yang semakin ragu perang melawan Rusia dapat dimenangi dengan pendanaan berkelanjutan dari AS.
Zelensky pada Selasa bertemu para pemimpin Kongres kemudian berbicara dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.
Sebelumnya, data pada Juli 2022 yang diungkapkan Direktur CIA Bill Burns memperkirakan sekitar 15.000 tentara Rusia tewas dan mungkin yang terluka tiga kali lipat.
Baik Rusia dan Ukraina enggan menyebutkan secara pasti jumlah tentara mereka yang tewas.
Dikutip dari kantor berita AFP, data intel AS yang menyebut 315.000 tentara Rusia tewas atau terluka berarti 87 persen dari total personel negara itu sebelum perang yang berjumlah 360.000 orang.
The Wall Street Journal yang juga mengutip data intel AS melaporkan, konflik di Ukraina secara tajam menghambat upaya Rusia selama 15 tahun untuk memodernisasi pasukan daratnya.
Untuk menutupi lubang besar tersebut, Rusia melakukan tindakan-tindakan seperti merekrut tahanan yang dibebaskan dan mengirimnya ke garis depan.
Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson setelah pertemuan dengan Zelensky menegaskan, partainya tidak akan menyetujui permintaan Biden sebesar 60 miliar dollar AS (Rp 936 triliun) dana segar untuk Kyiv kecuali Partai Demokrat memenuhi tuntutan mereka mengenai imigrasi di perbatasan AS-Meksiko.***kps/mpc/bs