AS Pastikan Drone Jatuh di Laut Hitam Tak Berakhir di Tangan yang salah

Washington(MedanPunya) Amerika Serikat (AS) tengah mengambil langkah-langkah untuk memastikan drone militer yang jatuh di Laut Hitam tidak jatuh ke tangan yang salah. AS menyebut drone itu terjatuh ke lautan setelah ditabrak sebuah jet tempur Rusia, namun Moskow membantah tuduhan itu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh koordinator komunikasi strategis untuk Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih AS, John Kirby, menanggapi insiden jatuhnya drone militer jenis MQ-9 Reaper milik AS di Laut Hitam.

Militer AS sebelumnya menyebut sebuah jet tempur Rusia membuang bahan bakar ke drone AS yang mengudara di atas Laut Hitam itu, kemudian bertabrakan dengan drone itu, yang membuat drone itu jatuh ke laut. Gedung Putih, secara terpisah, menyebut insiden itu sebagai akibat perilaku ‘ceroboh’ Moskow.

“Tanpa terlalu banyak detail, yang bisa saya katakan adalah kami telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi ekuitas kami terkait drone tertentu — pesawat tertentu itu,” ucap Kirby merujuk pada drone yang jatuh di Laut Hitam.

“Dan itu milik Amerika Serikat. Kami jelas tidak ingin melihat siapa saja mendapatkannya selain kami,” tegasnya.

Saat ditanya lebih lanjut apakah AS akan menunjukkan bukti untuk mendukung tuduhannya setelah Rusia membantah, Kirby menekankan bahwa Washington tengah ‘memeriksa sejumlah pencitraan untuk melihat apakah ada yang sesuai’ untuk dirilis ke publik.

Kirby juga menambahkan bahwa belum ada keputusan yang diambil sejauh ini.

Dia juga menepis bantahan yang disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia terkait insiden itu.

“Jelas kami menolak bantahan Rusia dan saya pikir siapa pun, setelah satu tahun sekarang, Jake, seharusnya tidak mempercayai begitu saja semua yang dikatakan Rusia soal apa yang mereka lakukan di dalam dan sekitar Ukraina,” ucap Kirby saat berbicara dengan wartawan CNN, Jake Tapper, pada Selasa (13/3).

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan sebelumnya membantah jet tempurnya menjadi penyebab jatuhnya drone AS di Laut Hitam. Moskow justru menuduh drone AS itu mengudara ke dekat perbatasan wilayahnya.

Dalam pernyataannya, Kirby juga menyebut bahwa pemanggilan Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, oleh Departemen Luar Negeri AS menjadi ‘salah satu keuntungan membiarkan jalur diplomatik tetap terbuka’.

Dalam pertemuan itu, Dubes Rusia mendapatkan penjelasan soal ‘keprihatinan yang sangat signifikan dan sangat nyata atas perilaku tidak aman dan tidak profesional oleh pilot-pilot Rusia’.

Kirby menekankan kecamannya untuk insiden di Laut Hitam itu, dan memperingatkan implikasi segera dan luas untuk Moskow. “Kami tentu tidak ingin melihat perang ini meluas melampaui apa yang telah dilakukan terhadap rakyat Ukraina,” tegasnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version