Washington(MedanPunya) Amerika Serikat (AS) pada Rabu (16/2) menepis laporan bahwa Rusia menarik pasukan dari perbatasan Ukraina dan justru menambahnya.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengeklaim, Rusia menambah 7.000 tentara di perbatasan dengan Ukraina yang beberapa di antaranya tiba pada Rabu (16/2).
Ia juga menyebut pengumuman penarikan pasukan dari Moskwa itu palsu.
“Kami terus menerima indikasi bahwa mereka dapat meluncurkan dalih palsu setiap saat untuk membenarkan invasi,” ujar pejabat yang enggan disebut namanya itu,
Ia menambahkan, saat Rusia berkata ingin mencapai solusi diplomatik, tindakannya justru menunjukkan sebaliknya.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan NATO satu suara dengan Ukraina dengan berujar tidak ada tanda-tanda penarikan pasukan Rusia setelah gerakan militer di Crimeaa.
Terlepas dari foto-foto di media pemerintah Rusia yang dikatakan menunjukkan pasukan Moskwa mengakhiri latihan besar di Crimea, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut tidak ada bukti Rusia mundur.
“Kami melihat rotasi kecil. Saya tidak akan menyebut rotasi ini sebagai penarikan pasukan oleh Rusia,” katanya dalam komentar yang disiarkan televisi. “Kami tidak melihat perubahan.”
Penumpukan besar pasukan, rudal, dan kapal perang Rusia di sekitar Ukraina disebut sebagai risiko keamanan terburuk di Eropa sejak Perang Dingin.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (16/2) mengatakan, latihan militer di Crimea–wilayah Ukraina yang dicaplok Moskwa pada 2014–telah berakhir dan pasukan kembali ke garnisun mereka.
Washington menuntut bukti de-eskalasi yang dapat diverifikasi, dan Presiden Joe Biden tetap bersumpah mendorong solusi diplomatik.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyambut baik usulan itu dengan mengatakan kepada wartawan, “Adalah positif bahwa presiden AS juga mencatat kesiapannya untuk memulai negosiasi serius.”***kps/mpc/bs