Washington(MedanPunya) Pemerintah Amerika Serikat menyatakan sangat terganggu atas laporan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap perempuan di kamp-kamp Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang, China. Departemen Luar Negeri AS mengatakan harus ada konsekuensi serius atas kekejaman yang dilakukan di sana.
Sebuah laporan mengatakan kaum wanita yang berada di kamp itu menjadi sasaran pemerkosaan, pelecehan seksual dan penyiksaan. Beberapa mantan tahanan dan seorang penjaga telah mengatakan bahwa mereka mengalami atau melihat bukti dari pemerkosaan massal, pelecehan seksual dan penyiksaan yang terorganisir di sana.
“Kami sangat terganggu oleh laporan itu, termasuk kesaksian langsung atas pemerkosaan dan pelecehan seksual sistemik terhadap wanita di kamp-kamp interniran untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Juru bicara itu mengulangi tuduhan AS bahwa China telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Xinjiang, dan menambahkan bahwa kekejaman itu tak sesuai hati nurani dan harus dihadapi dengan konsekuensi serius.
Pejabat Deplu AS itu mengatakan China harus mengizinkan penyelidikan segera dan independen oleh pengamat internasional terhadap tuduhan pemerkosaan, di samping kekejaman lain yang dilakukan di Xinjiang.
Beijing membantah tuduhan pelecehan di Xinjiang, dan mengatakan kompleks yang didirikannya di wilayah tersebut menyediakan pelatihan kejuruan untuk membantu membasmi ekstremisme dan separatisme Islam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengatakan bahwa laporan BBC tidak memiliki dasar fakta dan menuduh bahwa orang-orang yang diwawancarai terbukti berkali-kali sebagai pelaku yang menyebarkan informasi palsu.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mendukung klaim pemerintahan mantan presiden Donald Trump bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang.
Tahun lalu, sebuah laporan oleh seorang peneliti Jerman yang diterbitkan oleh think tank Washington menuduh China menggunakan sterilisasi paksa, aborsi paksa, dan keluarga berencana terhadap minoritas Muslim.
Pemerintah China telah membantah pernyataan pemerintah Amerika Serikat yang menuduh negaranya melakukan genosida terhadap warga Uighur dan sebagian besar orang Muslim lainnya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyebut tuduhan itu adalah “kebohongan yang keterlaluan”.
Hua menyalahkan pernyataan genosida yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dan menuduhnya membuat “proposisi palsu yang sensasional” selama masa jabatannya.
Pompeo mengatakan, penahanan besar-besaran Beijing terhadap sebagian besar minoritas Muslim di wilayah Xinjiang sama dengan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh negara-partai China,” kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
“Kami tidak akan tinggal diam. Jika Partai Komunis China diizinkan untuk melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri, bayangkan apa yang akan berani dilakukan untuk dunia bebas, dalam waktu yang tidak terlalu lama,” imbuh Pompeo.***dtc/mpc/bs