AS Serukan Kazakhstan Cabut Perintah Tembak Mati Demonstran

Washington(MedanPunya) Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengkritik perintah tembak mati terhadap para demonstran yang dituduh mengobarkan kerusuhan di Kazakhstan. Blinken menyerukan agar perintah tembak di tempat yang diumumkan Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, pekan lalu itu dicabut.

“Itu adalah sesuatu yang benar-benar saya tolak. Perintah tembak di tempat, sejauh itu ada, adalah salah dan harus dihilangkan,” cetus Blinken kepada acara talk show ‘This Week’ pada televisi ABC.

Blinken menambahkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Menlu Kazakhstan, Mukhtar Tileuberdi, pada Kamis (6/1) lalu, membahas situasi Kazakhstan yang dilanda kerusuhan akibat kenaikan harga bahan bakar.

“Kita memiliki keprihatinan nyata tentang keadaan darurat yang ditetapkan di Kazakhstan,” ujarnya.

“Kita sudah memperjelas bahwa kita mengharapkan pemerintah Kazakhstan untuk menangani para demonstran dengan cara yang menghormati hak-hak mereka, yang menarik diri dari kekerasan pada saat yang sama,” imbuh Blinken.

Laporan media lokal mengutip keterangan Kementerian Kesehatan Kazakhstan menyebutkan lebih dari 160 orang tewas dan sebanyak 5.800 orang ditangkap terkait kerusuhan yang pecah sejak pekan lalu.

Angka tersebut, meskipun belum diverifikasi secara independen, menandai peningkatan signifikan dari angka sebelumnya yang diumumkan otoritas Kazakhstan ketika menyebut 26 ‘penjahat bersenjata’ tewas dan 16 personel keamanan juga tewas.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat pada Jumat (7/1) lalu, Tokayev menyatakan ‘teroris’ lokal dan asing memicu kekacauan di Kazakhstan dan mengakui dirinya telah memerintahkan badan-badan penegak hukum maupun tentara Kazakhstan untuk ‘menembak mati tanpa peringatan’.

“Saya telah memberikan perintah kepada penegak hukum untuk menembak di tempat sampai mati tanpa peringatan,” ucapnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah aliansi militer pimpin Rusia mengerahkan tentaranya untuk membantu memadamkan kerusuhan di Kazakhstan.

Blinken menuturkan AS memiliki ‘keprihatinan nyata’ soal mengapa Tokayev merasa perlu untuk meminta bantuan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang didominasi oleh Rusia.

“Kami meminta klarifikasi untuk itu. Tapi apa yang penting sekarang adalah semua ini ditangani secara damai yang menghormati hak-hak mereka yang berupaya membuat suara mereka didengar,” ujarnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version