AS Serukan Warganya Angkat Kaki dari Ukraina Sekarang!

Kiev(MedanPunya) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ukraina menyerukan seluruh warganya yang berada di negara bekas Uni Soviet itu agar mempertimbangkan untuk pergi sekarang.

Seruan ini disampaikan karena meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan invasi Rusia.

“Kedutaan Amerika Serikat menyerukan warga AS di Ukraina untuk mempertimbangkan pergi sekarang menggunakan opsi transportasi komersial atau pilihan transportasi pribadi lainnya yang tersedia,” kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Rabu (26/1

Kedutaan pun memperingatkan bahwa situasi keamanan “dapat memburuk dengan sedikit pemberitahuan”.

“Warga AS yang ingin meninggalkan Ukraina saat ini memiliki banyak pilihan melalui penerbangan komersial dari semua bandara internasional Ukraina,” imbuh kedutaan.

Ukraina dan negara-negara Barat menuduh Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentaranya di perbatasan Ukraina dalam persiapan untuk kemungkinan invasi.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Minggu (23/1) waktu setempat menyatakan pemerintah telah mengizinkan keberangkatan ‘sukarela’ para staf non-esensial Kedutaan Besar AS di Kiev, ibu kota Ukraina.

Pemerintah Inggris kemudian mengikuti langkah AS tersebut dengan menarik beberapa staf dan kerabat mereka dari Kedutaan Besarnya di Ukraina sebagai tanggapan atas “ancaman yang meningkat dari Rusia”.

Selain mengerahkan puluhan ribu tentaranya, Rusia juga mengerahkan sejumlah tank militer, kendaraan tempur, artileri dan rudal, ke dekat perbatasan Ukraina. Pergerakan itu memicu peringatan keras dari AS dan negara-negara Eropa — namun sejauh ini upaya diplomasi yang intens hanya membuahkan sedikit hasil.

Pemerintah Rusia telah menegaskan bahwa pasukan militernya berada di sana bukan untuk menyerang.

Seorang pejabat senior AS yang enggan disebut namanya, menyatakan pemerintah AS mempersiapkan sanksi-sanksi ekonomi ‘dengan konsekuensi besar’ yang jauh melampaui langkah-langkah sebelumnya yang dijatuhkan tahun 2014 lalu setelah Rusia menginvasi dan mencaplok wilayah Crimea di Ukraina.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version