Washington(MedanPunya) Otoritas Amerika Serikat menyatakan “siap untuk bereaksi” jika Iran melancarkan serangan untuk menandai peringatan setahun tewasnya jenderal berpengaruh Iran, Qasem Soleimani akibat serangan drone AS di Irak.
“Kami siap untuk membela diri, teman dan mitra kami di kawasan ini, dan kami siap untuk bereaksi jika perlu,” kata Jenderal Kenneth McKenzie, kepala pasukan AS di Timur Tengah kepada para wartawan.
Hal itu disampaikan McKenzie di tengah tur Timur Tengah-nya, beberapa minggu sebelum peringatan setahun tewasnya Soleimani oleh serangan pesawat tak berawak (drone) AS di dekat bandara Baghdad, Irak pada 3 Januari 2019 lalu.
“Penilaian saya adalah kami berada dalam posisi yang sangat baik dan kami akan bersiap untuk apa pun yang mungkin dipilih oleh Iran atau wakil mereka untuk mereka lakukan,” kata McKenzie, seorang jenderal kelautan bintang empat yang mengepalai Komando Pusat AS (Centcom)
Komandan Centcom itu mengatakan dia baru-baru ini mengunjungi Baghdad, di mana dia bertemu dengan kepala koalisi anti-jihadis, Jenderal AS, Paul Calvert, serta kepala staf militer Irak, Jenderal Abdul Amir Yarallah.
McKenzie mengatakan dia juga pergi ke Suriah untuk bertemu dengan pasukan Amerika yang ditempatkan di pangkalan kecil selatan di Al-Tanf, dekat perbatasan dengan Yordania dan Irak.
Sebagai tanda nyata kekhawatiran para pemimpin militer AS tentang niat Iran setelah pembunuhan Soleimani, tur McKenzie saat ini tidak diumumkan sebelumnya.
Demikian pula, kunjungan pekan lalu oleh Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS, ke Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Israel, dan Afghanistan dirahasiakan sampai dia meninggalkan wilayah tersebut.
Bahkan ketika Angkatan Darat AS melanjutkan penarikan pasukan dari Irak dan Afghanistan yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump, Departemen Pertahanan AS atau Pentagon secara substansial telah memperkuat keberadaannya di sekitar Irak untuk mencegah Iran melancarkan serangan apapun.
Kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz telah berpatroli di perairan Teluk sejak akhir November lalu, dan dua pesawat pembom B-52 Amerika baru-baru ini melintasi wilayah tersebut dalam unjuk kekuatan yang dengan jelas ditujukan ke Iran dan sekutunya.***dtc/mpc/bs