AS Tuding Rusia Kucurkan Rp 4,77 T Demi Pengaruhi Politik Negara Lain

Washington (MedanPunya) Rusia diam-diam mentransfer total sekitar 300 juta dollar AS (Rp 4,77 triliun) ke sejumlah partai asing dan kandidat sejak 2014 dalam upaya memengaruhi politik dunia.

Tudingan tersebut disebutkan Kementerian Luar Negeri AS melalui laporan informasi intelijen yang dirilis pada Selasa (13/9).

Dalam laporannya, Kementerian Luar Negeri AS menuturkan bahwa Rusia berusaha mendapatkan pengaruh di lebih dari 24 negara.

Kendati demikian, Kementerian Luar Negeri AS tidak merinci negara mana saja yang dimaksud.

Seorang sumber dari Pemerintah AS yang mengetahui temuan tersebut menyampaikan, Rusia dituding mendanai Partai Demokrat Albania sebesar 500.000 dollar AS (Rp 7,4 miliar) pada 2017.

Sumber tersebut menambahkan, Rusia juga mendanai partai tertentu atau kandidat tertentu di Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, serta Madagaskar.

“Kami pikir ini hanya pucuk gunung es,” kata seorang pejabat kepada wartawan yang enggan diungkapkan identitasnya, dan dilaporkan oleh kantor berita AP dan AFP.

Laporan tersebut ditandai sebagai laporan sensitif namun tidak dirahasiakan dan dikirim ke misi-misi AS dengan poin pembicaraan untuk diplomat.

DW mewartakan, perilisan laporan dari Kementerian Luar Negeri AS tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk berbagi informasi intelijen mengenai Rusia sejak invasi Moskwa ke Ukraina. Laporan tersebut juga menyampaikan bahwa Rusia memiliki strategi dua arah untuk meingkatkan kekayaan kandidat yang didukung, serta mendapatkan pengaruh di dalam partai politik.

Beberapa dana diduga telah ditransfer melalui organisasi di Belgia, kedutaan Rusia di Ekuador, atau melalui aset kripto.

Dalam jumpa pers pada Selasa, para pejabat tidak merinci penghitungan 300 juta dollar AS (Rp 4,77 triliun) tersebut.

Namun, laporan tersebut menuding Moskwa berencana mentrasfer setidaknya beberapa ratus juta dollar AS lagi kepada sejumlah pihak yang bersimpati di masa depan dalam upaya memerangi sanksi.

Di sisi lain, para pejabat Rusia telah lama mencemooh AS atas tuduhan campur tangan ke beberapa negara.

Sejumlah pejabat Rusia menuding CIA memiliki sejarah panjang dalam mendukung kudeta di beberapa negara seperti Iran dan Chile.

Pemerintahan Biden menolak perbandingan apa pun antara dugaan pendanaan partai politik asing oleh Rusia dengan praktik AS saat ini seperti mendanai pemantau pemilu dan kelompok prodemokrasi nonpemerintah.

Menurut AFP, pejabat AS yang enggan disebutkan identitasnya tersebut menyatakan bahwa bantuan AS transparan.

“Kami tidak mendukung partai tertentu atau kandidat tertentu,” ucap pejabat tersebut.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version