Washingto DC(MedanPunya) Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden marah atas pengeboman terhadap rumah sakit di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan orang. Biden memerintahkan para penasihat keamanannya untuk mengumpulkan informasi dan menyelidiki pengeboman, yang diduga didalangi oleh Israel tersebut.
Biden dalam pernyataannya menyebut serangan yang menghantam rumah sakit di Jalur Gaza itu sebagai ‘ledakan’. Dia juga mengatakan dirinya merasa sedih atas banyaknya korban jiwa.
“Saya marah dan sangat sedih atas ledakan Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Gaza, dan banyaknya korban jiwa yang diakibatkannya,” kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis saat dia hendak melakukan kunjungan ke Israel pada Selasa (17/10) waktu AS.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan ratusan orang tewas akibat serangan udara yang menghantam Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza pada Selasa (17/10) malam. Rumah sakit itu menampung ratusan warga Palestina yang mengalami luka-luka dan yang mengungsi akibat gempuran Israel.
Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyalahkan Israel sebagai dalang utama di balik pengeboman rumah sakit tersebut. Namun militer Israel dalam pernyataannya menyalahkan roket militan Jihad Islam yang disebutnya mengalami malfungsi dan salah sasaran.
Menanggapi tuduhan itu, militan Jihad Islam balik menuding Israel berbohong dan menghindari tanggung jawab.
Dalam pernyataannya, Biden mengatakan dirinya telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ‘segera setelah mendengar berita ini’. Dia juga menginstruksikan para penasihat keamanan nasional AS untuk menyelidiki lebih lanjut soal apa yang terjadi.
“Telah mengarahkan tim keamanan nasional saya untuk terus mengumpulkan informasi soal apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.
“Amerika Serikat dengan tegas mendukung perlindungan kehidupan warga sipil selama konflik berlangsung, dan kami berduka atas para pasien, staf medis, dan orang-orang tidak bersalah lainnya yang tewas atau terluka dalam tragedi ini,” tegas Biden dalam pernyataannya.
Selain mengunjungi Israel, Biden seharusnya juga melakukan kunjungan ke Yordania untuk bertemu dengan Raja Abdullah II, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dalam pertemuan itu, Biden dijadwalkan membahas soal kebutuhan kemanusiaan di Jalur Gaza yang terus digempur Israel.
Namun kunjungan ke Yordania dan rencana pertemuan itu dibatalkan setelah laporan mencuat soal pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza.***dtc/mpc/bs