Beijing(MedanPunya) Pemerintah China meminta Rusia dan Ukraina untuk mengadakan pembicaraan damai secepat mungkin, dan bersikeras bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan dalam konflik mereka.
China menyampaikan hal tersebut dalam pernyataan tentang “penyelesaian politik” atas perang Rusia-Ukraina, bertepatan dengan peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.
“Semua pihak harus mendukung Rusia dan Ukraina dalam bekerja ke arah yang sama dan melanjutkan dialog langsung secepat mungkin,” demikian pernyataan yang dirilis di situs Kementerian Luar Negeri China.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam konflik tersebut.
China menegaskan penolakannya tidak hanya terhadap penggunaan senjata nuklir, tetapi juga ancaman penggunaannya.
“Senjata nuklir tidak boleh digunakan dan perang nuklir tidak boleh dilakukan. Ancaman atau penggunaan senjata nuklir harus ditentang,” kata pernyataan itu.
China juga menyoroti perlunya melindungi warga sipil.
“Pihak yang berkonflik harus benar-benar mematuhi hukum kemanusiaan internasional, menghindari menyerang warga sipil atau fasilitas sipil,” katanya.
China selama ini telah berusaha memposisikan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik Rusia-Ukraina, sambil mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia, sekutu strategisnya.
Pada Rabu (22/2) lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Presiden Vladimir Putin di Moskow.
Menyusul kunjungan Wang, Moskow mengatakan Beijing telah menyampaikan pandangannya tentang pendekatan terhadap “penyelesaian politik” dari konflik tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Kamis (23/2) bahwa dia belum melihat rencana perdamaian China dan ingin bertemu dengan Beijing mengenai usulan negara tersebut sebelum menilainya.
“Saya pikir itu adalah fakta yang sangat bagus secara umum bahwa China mulai berbicara tentang Ukraina dan mengirimkan beberapa sinyal,” ujar Zelensky.
“Kami akan menarik beberapa kesimpulan setelah kami melihat secara spesifik apa yang mereka tawarkan… Kami ingin mengadakan pertemuan dengan China,” imbuhnya.
Sejak tank-tank Rusia meluncur melintasi perbatasan ke Ukraina setahun lalu, China telah menawarkan dukungan diplomatik dan keuangan kepada Putin. Namun, China tetap menahan diri dari keterlibatan militer secara terbuka atau mengirim senjata mematikan.***dtc/mpc/bs