Beijing(MedanPunya) Pemerintah China telah memberikan 3,4 miliar suntikan vaksin Covid-19 kepada warganya.
Jumlahnya ini mencapai lebih dari seperempat dari total vaksinasi di dunia.
Namun, di tengah-tengah kampanye besar-besaran ini, Presiden China Xi Jinping dipertanyakan status vaksinasinya.
Dalam konferensi pers pekan lalu untuk mempromosikan suntikan booster, Zeng Yixin, wakil kepala Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan para pemimpin tertinggi China telah divaksinasi.
Ini jadi tanggapan atas pertanyaan tentang status vaksinasi pejabat tinggi.
“Pemimpin negara bagian dan partai China semuanya telah divaksinasi terhadap Covid-19 dengan vaksin buatan dalam negeri,” kata Zeng dalam konferensi pers.
Media negara bagian China mengatakan frasa “pemimpin negara dan partai” biasanya mencakup anggota Politbiro China, badan pengambil keputusan tertinggi pemerintah, yang Xi pimpin.
Pernyataan Zeng tampaknya menunjukkan bahwa Xi sebenarnya telah divaksinasi, tetapi dengan tidak menyebutkan nama Xi, Zeng masih menyisakan ruang untuk keraguan.
Pemerintah China memiliki banyak kesempatan lain untuk mempublikasikan status vaksinasi Xi, apalagi Xi adalah berita halaman depan di setiap hari di China.
Tapi itu tidak terjadi.
Hampir semua pemimpin dunia lainnya, kecuali untuk pengecualian seperti Jair Bolsonaro di Brasil, telah mempublikasikan vaksinasi Covid-19 miliknya sendiri.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan banyak rekan-rekannya, telah menerima vaksin mereka di televisi dan disiarkan langsung untuk mendorong warga ikut divaksinasi.
Sementara Xi belum mempublikasikan status vaksinasi.
Ini bisa jadi membuat publik meragukan efektivitas vaksin buatan China.
Negera itu telah mengandalkan vaksin Covid-19 yang tidak aktif, yang menggunakan bentuk mati virus untuk menginduksi respon imun, dari pembuat Sinovac dan Sinopharm.
Vaksin tampaknya melindungi terhadap penyakit berat dari Omicron, tetapi mereka mungkin tidak tahan terhadap varian seperti vaksin mRNA dari Pfizer dan Moderna, yang mengajarkan tubuh untuk melawan penyakit melalui protein genetik.***kps/mpc/bs