Washington DC(MedanPunya) Gedung Putih menambahkan plakat berisi deskripsi panjang di bawah potret para mantan Presiden Amerika Serikat (AS) dalam apa yang disebut sebagai “Presidential Walk of Fame”.
Plakat-plakat tersebut memuat penilaian tajam yang selaras dengan pandangan Presiden Donald Trump, termasuk menyebut Joe Biden sebagai “Presiden terburuk dalam sejarah Amerika”.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya Trump menyesuaikan Gedung Putih dengan seleranya.
Menurut laporan The Independent, Kamis (18/12), plakat baru tersebut dipasang di bawah potret yang berjajar di kolonnade Gedung Putih.
Melalui deskripsi itu, Trump menuangkan pandangannya terhadap para pendahulunya secara permanen.
Selain Biden, mantan Presiden Barack Obama juga digambarkan secara negatif dengan disebut sebagai “salah satu tokoh politik paling memecah belah.”
Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt membela langkah tersebut. Ia mengatakan, “Plakat-plakat itu adalah deskripsi yang ditulis dengan sangat elok tentang setiap Presiden dan warisan yang mereka tinggalkan. Sebagai seorang pelajar sejarah, banyak di antaranya ditulis langsung oleh Presiden sendiri.”
Plakat di bawah potret Joe Biden—yang bukan potret resmi melainkan gambar autopen—berisi pernyataan paling keras.
Teks pada plakat tersebut berbunyi, “Sleepy Joe sejauh ini adalah Presiden terburuk dalam Sejarah Amerika. Ia menjabat sebagai hasil dari Pemilu paling korup yang pernah terjadi di Amerika Serikat.”
Penggunaan autopen ini merujuk pada klaim Partai Republik bahwa staf Biden kerap menggunakan alat tersebut atas nama mantan presiden.
Dalam deskripsi Barack Obama, Gedung Putih menulis, “Sebagai presiden, ia mengesahkan Undang-Undang Kesehatan tidak terjangkau dan tidak efektif, yang mengakibatkan partainya kehilangan kendali atas kedua kamar Kongres, serta terpilihnya mayoritas Republik terbesar di DPR sejak 1946.”
Sementara untuk Bill Clinton, Gedung Putih mengaitkan keberhasilan legislatifnya dengan peran “Republik di Kongres” serta menyinggung keputusan Trump yang menghentikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang dibuat di era Clinton.
Deskripsi tersebut juga memuat catatan tentang kekalahan Hillary Clinton dalam Pilpres 2016.
Selain itu, deskripsi George W Bush memuat kritik terbuka dengan mengatakan, “Presiden Bush membentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, tetapi memulai perang di Afghanistan dan Irak, yang seharusnya tidak pernah terjadi,” serta menyebut krisis keuangan global dan resesi besar di akhir masa jabatannya.
Sebaliknya, deskripsi George H W Bush hanya memuat pencapaiannya. Plakat John F Kennedy mengakui “kegagalan invasi Teluk Babi,” sementara Lyndon B Johnson disebut menghadapi “ketidakpuasan nasional akibat Perang Vietnam yang sangat merusak kepresidenannya.”
Jimmy Carter digambarkan melalui berbagai peristiwa negatif seperti krisis sandera Iran, inflasi, penyebaran komunisme, dan invasi Uni Soviet ke Afghanistan, meski ditutup dengan pengakuan bahwa ia melakukan “hal-hal luar biasa bagi kemanusiaan” setelah meninggalkan jabatannya.
Berbeda dengan presiden lain yang kerap dikritik, Ronald Reagan mendapat deskripsi yang jauh lebih hangat.
Gedung Putih menulis, “Dikenal sebagai ‘The Great Communicator’, ia terpilih kembali secara telak pada 1984 dan meninggalkan jabatannya dengan tingkat persetujuan tinggi. Ia adalah penggemar Presiden Donald J Trump jauh sebelum pencalonan bersejarah Presiden Trump ke Gedung Putih. Demikian pula, Presiden Trump adalah penggemar dirinya.”
Untuk Richard Nixon, plakat tersebut menyebut ia memiliki “salah satu kebangkitan politik terbesar dalam sejarah Amerika” dan “memenangi kemenangan suara populer terbesar dalam sejarah Amerika”.
Sementara Gerald Ford dipuji karena memberikan “pengampunan yang berani kepada Richard Nixon.”
Gubernur California Gavin Newsom mengecam langkah tersebut melalui media sosial X.
Ia menulis, “Inflasi naik. Pengangguran naik. Harga bahan makanan naik. Biaya listrik naik. Dan Donald Trump menghabiskan waktunya untuk melakukan omong kosong ini.”
Jenderal Purnawirawan Angkatan Darat AS Barry R McCaffrey juga menyatakan keterkejutannya.
Ia menulis di X, “Mengerikan. Memalukan. Kekanak-kanakan. Ada sesuatu yang sangat salah di sini.”***kps/mpc/bs









