Washington DC(MedanPunya) Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut pembebasan sandera gelombang pertama oleh Hamas saat gencatan senjata di Jalur Gaza hanyalah sebuah permulaan. Biden menilai ada peluang ‘nyata’ untuk memperpanjang gencatan senjata yang kini berlangsung sementara di daerah kantong Palestina itu.
Berbicara kepada wartawan di Massachusetts, Biden juga mengatakan bahwa sudah waktunya untuk ‘memperbarui’ upaya menciptakan solusi dua negara demi mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.
Kementerian Luar Negeri Qatar, mediator dalam kesepakatan Israel dan Hamas, mengonfirmasi bahwa total 24 sandera — terdiri atas 13 sandera Israel, 10 sandera Thailand, dan satu sandera Filipina — telah dibebaskan oleh Hamas pada Jumat (24/11) dan diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional di Jalur Gaza.
Sementara Israel, sebut Kementerian Luar Negeri Qatar, juga telah membebaskan 39 tahanan Palestina, yang terdiri atas tahanan perempuan dan anak-anak di bawah umur, dari penjara-penjaranya.
Biden yang memimpin upaya AS dalam mewujudkan jeda pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, menyambut baik dimulainya proses gencatan senjata selama empat hari untuk memfasilitasi pembebasan sandera dan tahanan.
“Pagi ini saya telah berdiskusi dengan tim saya saat kami memulai beberapa hari pertama penerapan kesepakatan ini. Ini baru permulaan, tapi sejauh ini berjalan dengan baik,” ucap Biden.
Lebih lanjut, Biden juga menyebut ada peluang untuk memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza. “Saya pikir peluangnya nyata,” sebutnya.
Ketika ditanya soal sandera-sandera perempuan dan anak-anak AS yang bisa dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan itu, Biden menyatakan dirinya tidak mengetahui kapan mereka bisa dibebaskan. Namun dia mengatakan bahwa ‘kami memperkirakan hal itu akan terjadi’.
Dalam pernyataannya, Biden juga menyerukan upaya lebih luas untuk keluar dari krisis menuju terbentuknya negara Palestina yang layak berdampingan dengan Israel. Dia menekankan ‘perlunya memperbarui tekad kita untuk mencapai solusi dua negara’.
Para demonstran di seluruh wilayah AS telah menyerukan Biden untuk mendorong gencatan senjata permanen. Saat Biden menghadiri seremoni penyalaan pohon Natal di Natucket, Massachusetts, pada Jumat (24/11) waktu setempat, sekitar 10 demonstran meneriakkan: “Biden, Anda tidak bisa bersembunyi, kami menuduh Anda melakukan genosida.”
Perang yang berkecamuk di Jalur Gaza telah berlangsung selama lebih dari tujuh pekan terakhir. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan hampir 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.
Israel melancarkan gempuran tanpa henti terhadap Jalur Gaza untuk membalas serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipi, dan membuat lebih dari 240 orang disandera.
Kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza demi pembebasan sandera, yang dimediasi Qatar, Mesir dan AS, telah dicapai oleh Israel dan Hamas, dan mulai diberlakukan pada Jumat (24/11) waktu setempat.***dtc/mpc/bs