Hamas Berjanji Tidak Akan Menyentuh “Satu Sen Pun” Dana Bantuan untuk Rekonstruksi

Gaza(MedanPunya) Kelompok Palestina Hamas berjanji tidak akan menyentuh “satu sen pun” dari dana bantuan internasional untuk rekonstruksi Gaza yang hancur setelah serangan Israel selama 11 hari.

Yahya Sinwar, kepala sayap politik Hamas di Gaza, pada Rabu (26/5/2021) berjanji distribusi bantuan “transparan dan adil.

“Kami menyambut setiap bantuan internasional atau Arab untuk rekontruksi Jalur Gaza,” kata Sinwar ketika gencatan senjata tengah berlangsung selama 6 hari antara Israel dan Hamas.

“Saya menegaskan komitmen kami tidak mengambil satu sen pun yang dimaksudkan untuk rekonstruksi dan usaha kemanusiaan,” tegasnya.

“Kami pun tidak pernah mengambil satu sen pun di masa lalu,” ungkapnya.

Pernyataan Sinmar datang sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjanjikan bantuan kepada Palestina dalam rekonstruksi Gaza pada Selasa (25/5).

Namun, AS menekankan untuk tidak boleh menguntungkan Hamas, yang menguasai wilayah pesisir.

AS diketahui hanya menjalin kerja sama dengan Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel dan dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas.

AS menghindari resiko memperkuat Hamas, yang dicap sebagai “organisasi teroris” oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Sementara itu, Sinwar memandang bahwa langkah AS ditujukan untuk memperluas kesenjangan antara Hamas dan PA, tetapi menegaskan bahwa pernyataan Blinken tidak akan berpengaruh pada hubungan antara faksi-faksi Palestina yang bersaing.

“Kami tidak akan pernah jatuh untuk trik ini dan menyerang satu sama lain,” ujarnya.

Secara terpisah pada hari Rabu (26/5), Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan di Twitter bahwa Inggris telah menjanjikan bantuan darurat sebesar 3,2 juta pound (Rp ) kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Diharapakan bantuan itu dapat mendukung masyarakat yang berada di Gaza yang terkena dampak bentrokan mematikan dari pertempuran baru-baru ini antara Israel dan Hamas.

Menurut otoritas kesehatan, setidaknya ada 254 orang termasuk 66 anak-anak yang tewas di Gaza karena serangan bom Israel.

Sedangkan, setidaknya ada 12 orang termasuk 2 anak-anak yang tewas di Israel karena serangan roket Hamas dan kelompok bersenjata lainnya yang berbasis di Gaza, menurut otoritas Israel.

Pada Selasa (25/5), Komisi Eropa mengumumkan Uni Eropa akan meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk Pelestina sebesar 8 juta euro (Rp 139,7 miliar).

Hamas dan Fatah

Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas adalah orang dari partai Fatah moderat, yang mendominasi PA, yang telah berbentrokan dengan Hamas selama bertahun-tahun.

Hamas mengusir Fatah dari Gaza pada 2007, setelah Hamas secara sah memenangkan pemilu 2006. Sejak itu, PA hanya memerintah sebagian Tepi Barat yang diduduki yang tidak dikelola oleh Israel.

Blinken berada di wilayah Tepi Barat untuk membantu memperkuat gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang sejauh ini telah diadakan sejak mulai berlaku pada Jumat (21/5).

Gejolak dalam kekerasan terbaru Israel dengan Palestina meletus pada 10 Mei ketika Hamas mengirimkan tembakan roket ke Israel, setelah pasukan keamanan Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa.

Masjid Al-Aqsa adalah sebuah situs suci di Yerusalem yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi, yang melukai ratusan warga Palestina.

Kekerasan di Yerusalem Timur yang diduduki Israel dipicu karena pasukan Israel mengusir paksa warga Palestina dari rumahnya untuk membangun pemukiman Yahudi, yang diprotes oleh warga Palestina.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version