Gaza City(MedanPunya) Kelompok Hamas dan Israel sepakat mengakhiri aksi saling serang di perbatasan Gaza yang berlangsung selama sepekan terakhir. Hamas yang menguasai Gaza sepakat mengakhiri serangan balon api dan Israel akan membuka kembali perlintasan perbatasan Gaza, yang sebelumnya ditutup.
Persetujuan kedua pihak untuk mengakhiri konflik itu dicapai dalam kesepakatan yang dimediasi oleh utusan Qatar.
Diketahui bahwa Israel membombardir Gaza nyaris setiap hari sejak 6 Agustus lalu, sebagai respons atas serangan balon api dan serangan roket dari Gaza yang dikuasai Hamas. Serangan balon api, menurut otoritas pemadam kebakaran setempat, telah memicu sedikitnya 400 kebakaran di wilayah Israel bagian selatan.
Seorang pejabat Palestina yang memahami proses mediasi itu menuturkan bahwa Hamas telah sepakat mengakhiri serangan balon api — balon yang dipasangi peledak atau objek yang dibakar — ke wilayah Israel. Sedangkan Israel sepakat mengakhiri serangan udara ke posisi-posisi Hamas di wilayah Gaza.
COGAT, badan penghubung Israel dengan wilayah Palestina, mengonfirmasi bahwa setelah dilakukan konsultasi keamanan yang dipimpin Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, perlintasan perbatasan utama Gaza yang digunakan untuk penyaluran barang, akan dibuka kembali.
Tidak hanya itu, Israel juga akan mengizinkan nelayan-nelayan Palestina di Gaza untuk kembali mencari ikan di perairan berjarak 15 mil laut dari tepi pantai.
COGAT dalam pernyataannya menyebut keputusan itu ‘tunduk pada keberlangsungan ketenangan dan stabilitas keamanan’. Israel memperingatkan jika Hamas gagal mematuhi kesepakatan, maka Israel akan ‘mengambil tindakan yang sesuai’.
Hamas dalam pernyataannya menyebut bahwa pemahaman itu akan memudahkan jalan untuk penerapan proyek-proyek yang ‘akan melayani rakyat Gaza dan meringankan penderitaan di tengah gelombang virus Corona’.
Warga Palestina dan kelompok kemanusiaan telah mendesak pencabutan blokade yang dipimpin Israel terhadap Gaza, karena mengkhawatirkan akan lebih banyak kesulitan usai pandemi Corona terdeteksi di wilayah itu. Israel dalam argumennya menyatakan pembatasan diperlukan karena kekhawatiran keamanan terkait Hamas, yang dianggapnya sebagai organisasi teroris.***dtc/mpc/bs