Cape Town(MedanPunya) Seorang pejabat senior Hamas mengungkapkan bahwa kelompoknya siap untuk membebaskan semua tentara Israel yang mereka sandera di Jalur Gaza, untuk ditukarkan dengan seluruh tahanan Palestina yang kini dibui di penjara-penjara Israel.
Hal itu disampaikan oleh Bassem Naim, seorang pejabat senior Hamas dan mantan Menteri Kesehatan Gaza dalam konferensi pers yang digelar di Cape Town, saat berkunjung ke Afrika Selatan, pada Rabu (29/11) waktu setempat.
Dituturkan oleh Naim bahwa Hamas sedang melakukan ‘negosiasi sulit’ untuk memperpanjang gencatan senjata yang dijadwalkan berakhir pada Kamis (30/11) pagi waktu Gaza, setelah jeda pertempuran berlangsung selama enam hari terakhir.
“Kami siap untuk membebaskan semua tentara (Israel) sebagai pertukaran untuk semua tahanan (Palestina) kami,” ucap Naim dalam konferensi pers tersebut.
Hamas dilaporkan menyandera sekitar 240 orang dari wilayah Israel bagian selatan saat melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober lalu, yang menurut para pejabat Tel Aviv, menewaskan sekitar 1.200 orang yang sebagian besar warga sipil.
Sebagai respons atas serangan itu, Israel bersumpah melenyapkan Hamas dan melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza. Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut hampir 15.000 orang, sebagian besar juga warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel selama lebih dari tujuh pekan terkahir.
Dalam kesepakatan gencatan senjata sejak Jumat (24/11) lalu, Hamas telah membebaskan total 60 sandera Israel dan sebanyak 180 tahanan Palestina telah dibebaskan dari penjara-penjara Israel. Terdapat juga sandera-sandera asing yang dibebaskan Hamas dalam kesepakatan terpisah.
Di antara para sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza terdapat para tentara Israel yang dikecualikan dari kesepakatan gencatan senjata. Jumlah tentara Israel yang kini disandera Hamas tidak diketahui secara jelas.
Namun Hamas tampaknya menggunakan para tentara Israel itu sebagai alat tawar-menawar yang penting dalam perundingan dengan Tel Aviv.
Tahun 2011 lalu, lebih dari 1.000 tahanan Palestina dibebaskan untuk ditukarkan dengan seorang tentara Israel bernama Gilad Shalit, yang ditahan oleh Hamas sekitar lima tahun sebelumnya.
Kelompok-kelompok aktivis menyebut ada lebih dari 7.000 warga Palestina yang kini ditahan di penjara-penjara Israel, dengan kebanyakan merupakan tokoh terkemuka dibandingkan tahanan perempuan dan anak-anak yang dibebaskan oleh Tel Aviv selama gencatan senjata.
Hamas, sejak Oktober lalu, menuntut Israel membebaskan semua tahanan Palestina dari penjaranya. Namun pada saat itu, mereka menawarkan pembebasan semua sandera sebagai imbalannya.
Usulan terbaru ini muncul saat upaya intensif sedang berlangsung untuk memperpanjang gencatan senjata, dengan sumber yang dekat dengan Hamas mengungkapkan bahwa kelompok itu bersedia memperpanjang jeda pertempuran selama empat hari lagi dan membebaskan lebih banyak sandera Israel.
“Kami berusaha dengan para mediator untuk merundingkan gencatan senjata permanen,” tutur Naim dalam pernyataannya.***dtc/mpc/bs