Inggris Kirim Rudal Jelajah Canggih Storm Shadow ke Ukraina

London(MedanPunya) Ukraina mendapat amunisi baru untuk serangan balik ke area yang diduduki Rusia. Inggris mengirimkan beberapa rudal jelajah Storm Shadow ke Ukraina, memberi negara itu kemampuan serangan jarak jauh ke pihak Rusia.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, menyebut donasi itu sebagai “kesempatan terbaik Ukraina untuk mempertahankan diri dari kebrutalan Rusia yang terus berlanjut,”.

Storm Shadow adalah rudal jelajah jarak jauh dengan kemampuan siluman, yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis dan biasanya diluncurkan dari udara.

Dengan jarak tembak lebih dari 250 km, Storm Shadow menjangkau lebih jauh dari peluncur roket Himars AS yang saat ini banyak digunakan oleh Ukraina, dengan jangkauan 47 mil. Himars menjadi kurang efektif Rusia memindahkan pasukan dan peralatan perang di luar jangkauannya.

Storm Shadow memiliki jangkauan untuk menyerang jauh ke dalam wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina Timur. Seorang pejabat mengatakan Inggris telah menerima jaminan dari pemerintah Ukraina bahwa rudal ini hanya akan digunakan di dalam wilayah kedaulatan Ukraina dan bukan di Rusia.

Sumber pejabat AS menyebut kedatangan Storm Shadow akan sangat membantu Ukraina karena jangkauannya. Wallace tidak mengatakan berapa banyak rudal Storm Shadow yang diberikan ke Ukraina. Diperkirakan Inggris punya stok antara 700 dan 1.000 rudal itu.

Komandan militer Ukraina di lapangan mengatakan Kyiv masih kekurangan senjata vital yang dibutuhkan untuk kampanye serangan balik skala besar agar berhasil. Ini termasuk rudal jarak jauh sehingga kedatangan Storm Shadow pun disambut gembira.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengungkap Ukraina membutuhkan lebih banyak waktu sebelum dapat meluncurkan serangan balasan yang sangat dinanti-nantikan dan masih menunggu senjata utama tiba.

Ia mengatakan brigade yang baru dibentuk siap untuk menyerang, tetapi berisiko memakan terlalu banyak korban jika melakukannya sekarang. “Kita bisa maju dan sukses. Tapi kami akan kehilangan banyak orang. Saya pikir itu tak bisa diterima. Jadi kita harus menunggu. Kami masih butuh sedikit lebih banyak waktu,” cetusnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version