London(MedanPunya) Kelompok ISIS mengomentari invasi Rusia ke Ukraina. ISIS menyebut perang tersebut sebagai perang antara sesama tentara salib. ISIS pun menyebut umat Muslim tidak boleh memihak dalam perang itu.
Dalam tulisan editorial di surat kabarnya, al-Naba seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (10/3), ISIS memuji perang di Ukraina sebagai ‘hukuman Tuhan’ bagi Barat yang diharapkan akan menghancurkan ‘musuh-musuh Islam’.
Kelompok teror itu juga mengatakan Muslim tidak boleh memihak dalam perang itu, dan meramalkan bahwa akan ada ‘konsekuensi besar’ terlepas dari hasil perang tersebut.
“Apa yang terjadi hari ini, perang berdarah langsung antara tentara-tentara salib Ortodoks – Rusia dan Ukraina – hanyalah salah satu contoh hukuman Tuhan bagi mereka, seperti yang dijelaskan dalam Alquran,” demikian ditulis dalam editorial tersebut.
“Apakah lama atau singkat, perang Rusia-Ukraina ini hanyalah awal dari perang berikutnya antara negara-negara Tentara Salib, dan gambar kehancuran dan kematian yang kita lihat hanyalah adegan kecil dari situasi di mana perang besar dimulai,” imbuhnya.
ISIS menambahkan invasi itu ‘tidak mengejutkan’, dengan mengatakan itu adalah ‘keadaan persaingan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Rusia untuk mengendalikan negara-negara Eropa Timur.
Diketahui bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin membentuk aliansi dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk melawan ISIS dalam perang saudara di Suriah. Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah keturunan Yahudi dan Ukraina merupakan salah satu anggota Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS.***dtc/mpc/bs