Israel Bertekat Segera Lenyapkan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar

Tel Aviv(MedanPunya) Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, menyatakan tekad pemerintahnya untuk “segera melenyapkan” pemimpin baru Hamas, Yahya Sinwar. Penegasan itu disampaikan setelah kelompok Hamas mengumumkan Sinwar sebagai pengganti Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di Iran pekan lalu.

“Penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, menggantikan Ismail Haniyeh, menjadi alasan kuat lainnya untuk segera melenyapkannya dan menghapus organisasi keji ini dari muka bumi,” tegas Katz dalam pernyataan via media sosial X.

Pernyataan Katz itu disampaikan setelah kelompok Hamas, yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengumumkan Sinwar akan menggantikan Haniyeh sebagai pemimpin biro politik mereka. Sinwar sebelumnya menjabat sebagai pemimpin Hamas untuk wilayah Jalur Gaza.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya pemimpin Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan ini,” demikian pernyataan Hamas yang dirilis pada Selasa (6/8) waktu setempat.

Israel menuduh Sinwar sebagai salah satu dalang serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Namanya masuk dalam daftar militan yang paling diburu oleh Tel Aviv.

Sinwar yang selalu bersembunyi di Jalur Gaza, telah beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan yang didalangi Israel sejak dimulainya perang.

Beberapa menit setelah pengumuman Hamas, sayap bersenjata kelompok itu, Brigade Ezzedine al-Qassam, menembakkan rentetan roket dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.

Seorang pejabat senior Hamas, yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa dengan memilih Sinwar sebagai pemimpin, Hamas mengirimkan “pesan kuat kepada pendudukan (Israel-red) bahwa Hamas melanjutkan jalur perlawanannya”.

“Pembunuhan Haniyeh, yang meyakini tercapainya perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan, membuat Hamas memilih pemimpin yang mengatur pertempuran dan perlawanan terhadap musuh,” sebut pejabat senior Hamas tersebut.

Haniyeh tewas dalam serangan yang menghantam kediamannya di Teheran pada 31 Juli lalu, setelah dia menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

Meskipun Israel belum memberikan komentar apa pun, baik Hamas maupun Iran bertekad untuk menghukum Tel Aviv atas pembunuhan Haniyeh.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version