Israel Gempur Iran, AS Tegaskan Tidak Terlibat

Washington(MedanPunya) Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio menegaskan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan yang dilancarkan Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat.

“Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan ini dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di wilayah tersebut,” demikian pernyataan resmi Rubio yang dirilis Gedung Putih, beberapa jam setelah serangan dimulai.

Israel diketahui menyerang ibu kota Teheran dan sejumlah kota lain yang memiliki fasilitas militer dan nuklir, seperti Natanz, Isfahan, Arak, Kermanshah, dan Tabriz.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya empat pejabat tinggi Iran, termasuk Komandan Garda Revolusi, Jenderal Hossein Salami, serta dua ilmuwan nuklir, Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi, menurut televisi pemerintah Iran.

Ledakan juga dilaporkan menewaskan sejumlah warga sipil di Teheran. Serangan ini diyakini merupakan bagian dari upaya Israel untuk melumpuhkan program nuklir Iran.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Abolfazl Shekarchi, dalam siaran langsung menyatakan bahwa Iran akan membalas serangan ini.

“Serangan balasan itu pasti akan terjadi, insya Allah. Israel dan Amerika akan menerima tamparan keras,” ujarnya dengan nada mengancam.

Pernyataan itu memicu kekhawatiran baru akan kemungkinan meluasnya konflik di kawasan, apalagi serangan ini datang menjelang pertemuan diplomatik penting antara utusan khusus AS, Steve Witkoff, dengan Menteri Luar Negeri Iran yang dijadwalkan berlangsung di Oman pada Minggu mendatang.

Presiden AS Donald Trump, dua hari sebelumnya telah menyampaikan bahwa ia tidak menyetujui langkah militer oleh Israel, mengingat perundingan dengan Iran disebut sedang mendekati kesepakatan.

“Saya sudah bilang ke [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu bahwa ini bukan waktu yang tepat. Kita sangat dekat dengan solusi, dan itu bisa menyelamatkan banyak nyawa,” kata Trump kepada awak media.

Meski menyatakan tidak terlibat, AS sebelumnya sudah mulai mengevakuasi sejumlah kedutaan besarnya di Timur Tengah dan memberikan izin kepada keluarga militer untuk keluar dari wilayah pangkalan.

Trump menyebut alasan keamanan menjadi dasar keputusan tersebut, seraya memperingatkan bahwa Timur Tengah bisa menjadi “tempat berbahaya” dalam waktu dekat.

Di sisi lain, kelompok lobi pro-Israel di Washington, AIPAC, menyuarakan dukungan penuh terhadap langkah Israel.

Langkah militer Israel menuai tanggapan beragam dari para politisi AS. Senator dari Partai Demokrat, Jack Reed, yang juga menjabat sebagai anggota teras Komite Angkatan Bersenjata Senat, menyebut keputusan Israel sebagai “eskalasi sembrono”.

“Keputusan Israel yang mengkhawatirkan untuk meluncurkan serangan udara ke Iran berisiko memicu kekerasan regional yang luas. Agresi militer sebesar ini bukanlah jawabannya,” kata Reed.

Senada dengan Reed, Senator Chris Murphy dari Komite Hubungan Luar Negeri menilai serangan Israel jelas bertujuan menggagalkan perundingan damai yang tengah diupayakan pemerintahan Trump.

“Perang antara Israel dan Iran mungkin menguntungkan Netanyahu secara politik dalam negeri, tetapi akan menjadi bencana bagi keamanan Israel, AS, dan kawasan. AS tidak punya kewajiban mengikuti perang yang tidak kami minta dan hanya akan membuat kami semakin tidak aman,” ujar Murphy.

Sementara itu, dari Partai Republik, Senator Lindsey Graham menyatakan bahwa jika Iran menyerang kepentingan AS, maka AS harus merespons dengan menghancurkan infrastruktur minyak Iran.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version