Israel Mau Banjiri Terowongan Hamas, Rusia: Kejahatan Perang

New York(MedanPunya) Israel telah membangun sistem pompa besar dan berencana membanjiri terowongan Hamas di Gaza dengan air laut. Menanggapi hal itu, Rusia angkat bicara dan menyatakan bahwa tindakan semacam itu tidak dapat diterima.

Menurut seorang pejabat Rusia, laporan mengenai usulan untuk membanjiri terowongan di bawah Gaza tersebut sangat mengejutkan dan memperingatkan bahwa jika benar dilakukan, ini akan menjadi kejahatan perang.

“Kejahatan perang semakin meningkat, laporan mengejutkan telah beredar dalam beberapa hari terakhir bahwa Israel berencana membanjiri fasilitas bawah tanah di Jalur Gaza dengan air laut,” kata Wakil Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

“Menurut sumber terbuka, IDF (Israel Defence Forces) telah membangun sistem pompa dan pipa untuk memompa air laut dan saat ini sedang mendiskusikan dengan Amerika Serikat aspek praktis dari banjir tersebut, apakah akan ada cukup air atau apakah ‘topografi’ terowongan tersebut sesuai untuk itu dan seterusnya. Langkah seperti itu, jika dilakukan, merupakan kejahatan perang terang-terangan,” sebut Polyansky.

Terlebih, mungkin ada warga sipil di terowongan itu. Selama dua bulan terakhir, Rusia berulang kali mengutuk tindakan Israel di Gaza, dan Vladimir Putin awalnya menyalahkan serangan Hamas di Israel sebagai contoh nyata dari kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah.

Mengutip pejabat Amerika Serikat, WSJ melaporkan bahwa IDF (israel Defence Forces) bulan lalu mendirikan lima pompa air besar di dekat kamp pengungsi al-Shati di Kota Gaza. Sistem tersebut dilaporkan mampu membanjiri terowongan dalam waktu beberapa minggu dengan memompa ribuan meter kubik air per jam ke dalamnya.

Itu akan menjadi langkah signifikan dan akan menimbulkan risiko besar, walau mungkin berhasil. “Ya, hal itu bisa dilakukan, dan ya, itu akan berhasil”, kata analis militer di Inggris, Profesor Michael Clarke.

Terowongan Hamas panjang totalnya ratusan kilometer dan berada kira-kira 30 meter di bawah permukaan, sehingga sulit untuk dipetakan. Teknologi Israel pun tidak banyak berguna.

Tidak jelas apakah Israel mempertimbangkan menggunakan pompa tersebut sebelum semua sandera dibebaskan. Hamas sebelumnya mengatakan mereka menyembunyikan tawanan di ‘tempat dan terowongan yang aman’.

Ini adalah salah satu dari dua risiko besar yang akan dihadapi Israel jika mereka memutuskan membanjiri terowongan tersebut. “Mereka tidak tahu apakah ada sandera yang ditahan di sana atau tidak,” katanya.

Risiko lain adalah dengan membanjiri terowongan, militer Israel dapat mencemari akuifer yang membantu pasokan air Gaza. “Itu akan menjadi bagian dari vandalisme lingkungan yang dunia tidak akan berterima kasih kepada Israel,” tambahnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version