Tepi Barat(MedanPunya) Otoritas Israel menutup Masjid Ibrahimi yang ada di kota Hebron, Tepi Barat, untuk jemaah Muslim pada Minggu (20/10) waktu setempat. Penutupan Masjid Ibrahimi itu dimaksudkan untuk memungkinkan para pemukim Yahudi merayakan hari raya Sukkot.
Kompleks Masjid Ibrahimi, diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq dan Nabi Yakub.
“Lokasi itu akan ditutup hingga Selasa (22/10),” ucap Direktur Jenderal Wakaf Palestina di Hebron, Ghassan al-Rajabi.
Al-Rajabi menyebut penutupan Masjid Ibrahimi itu sebagai “bagian dari pembagian temporal dan spasial” lokasi tersebut oleh Israel.
Dia juga mengatakan bahwa para pemukim Yahudi telah secara permanen menempati lebih dari dua pertiga kompleks masjid untuk menggelar ritual keagamaan mereka.
“Ini adalah upaya untuk memaksakan realitas baru yang memungkinkan para pemukim untuk tinggal di sana secara permanen, sambil mencabut hak beragama umat Muslim,” sebut Al-Rajabi.
Masjid Ibrahimi terletak di kota tua Hebron di Tepi Barat bagian selatan, yang berada di bawah kendali Israel. Sekitar 400 pemukim Yahudi ilegal tinggal di sana, dengan dijaga oleh 1.500 tentara Israel.
Masjid Ibrahimi di Hebron pernah menjadi lokasi pembantaian 29 jemaah Palestina tahun 1994 silam oleh seorang pemukim ekstremis Yahudi bernama Baruch Goldstein.
Usai tragedi itu, pemerintah Israel membagi kompleks Masjid Ibrahimi menjadi bagian untuk jemaah Muslim dengan alokasi 37 persen dan untuk umat Yahudi dengan alokasi 63 persen.
Penutupan Masjid Ibrahimi untuk perayaan keagamaan Yahudi cukup sering dilakukan Israel. Salah satunya pada 9 Oktober lalu, ketika otoritas Tel Aviv menutup Masjid Ibrahimi untuk jemaah Muslim Palestina selama empat hari selama perayaan hari raya Sukkot dan Yom Kippur — hari paling suci dalam kalender Yahudi.***dtc/mpc/bs