Washington(MedanPunya) Presiden AS Joe Biden pada Senin (20/5) mengecam permintaan jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Yakni terkait upaya untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Saat AS bergerak untuk membela Israel, Menteri Luar Negeri Antony Blinken memperingatkan bahwa tindakan pengadilan yang bermarkas di Den Haag dapat membahayakan perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza.
Jaksa ICC Karim Khan sedang meminta surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Bahkan ICC juga meminta surat perintah untuk menangkap para pemimpin Hamas, karena dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Permohonan jaksa ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin Israel sangat keterlaluan,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
“Dan biar saya perjelas, apapun yang disiratkan oleh jaksa ini, tidak ada kesetaraan, tidak ada antara Israel dan Hamas,” ungkap dia.
Joe Biden juga menambahkan bahwa Amerika Serikat akan selalu mendukung Israel melawan ancaman terhadap keamanannya.
Baik Amerika Serikat maupun Israel bukan anggota ICC, yang dibentuk pada tahun 2002 sebagai pengadilan pilihan terakhir untuk kejahatan terburuk di dunia.
Ketika ditanya apakah Biden mendukung surat perintah penangkapan ICC terhadap pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dan pemimpin politik Ismail Haniyeh, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan “kami tidak yakin ICC memiliki yurisdiksi dalam masalah ini”.
Ekspresi dukungan Biden terhadap Netanyahu atas tawaran ICC muncul di tengah-tengah ketegangan baru-baru ini terkait perang Israel di Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Diketahui, AS baru-baru ini menahan pengiriman bom ke Israel dalam upaya memperingatkan serangan di kota Rafah.
Untuk itu, Blinken mengatakan Amerika Serikat pada dasarnya menolak tawaran penangkapan yang diajukan jaksa ICC.
“Kami menolak kesetaraan jaksa antara Israel dan Hamas. Itu memalukan,” kata Blinken.
Blinken menambahkan bahwa keputusan ini tidak membantu, dan dapat membahayakan, upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai perjanjian gencatan senjata yang akan membebaskan sandera dan meningkatkan bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, anggota parlemen AS dilaporkan sedang mempertimbangkan tanggapan legislatif yang akan menghukum ICC, di tengah kemarahan bipartisan di kalangan Partai Republik dan Demokrat.
Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson mengecam keputusan pengadilan yang tidak berdasar dan tidak sah.
Dia menuduh Biden melakukan “kampanye tekanan” terhadap Israel, dan mengatakan bahwa negara tersebut melakukan perang yang adil demi kelangsungan hidup.
Gedung Putih sebelumnya menolak berkomentar mengenai apakah AS dapat mengambil tindakan pembalasan termasuk sanksi terhadap ICC jika mereka menargetkan Israel.***kps/mpc/bs