Dushanbe(MedanPunya) Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov kembali memperingatkan bahwa memasok Ukraina dengan jet tempur F-16 akan semakin memicu eskalasi konflik lebih lanjut. Lavrov juga mengingatkan bahwa jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) bisa ‘mengakomodasi’ senjata nuklir jika dikirimkan ke Ukraina.
Peringatan terbaru itu disampaikan Lavrov saat berpidato di pangkalan militer yang ada di Dushanbe, Tajikistan, pada Senin (5/6) waktu setempat.
“Kita harus ingat bahwa salah satu modifikasi F-16 bisa ‘mengakomodasi’ senjata nuklir,” ujar Lavrov dalam pidatonya, menurut transkrip yang dirilis situs Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Jika mereka tidak memahami ini, maka mereka tidak berguna sebagai ahli strategi dan perencana militer,” imbuhnya.
Presiden Volodymyr Zelensky telah sejak lama meminta pasokan jet tempur F-16, dengan menyebut penampilan jet canggih itu dengan pilot Ukraina akan menjadi sinyal pasti dari dunia bahwa invasi Rusia akan berakhir dengan kekalahan.
Bulan lalu, Presiden Joe Biden menuturkan kepada para pemimpin negara G7 bahwa Washington mendukung program pelatihan bersama oleh negara-negara sekutu AS untuk para pilot Ukraina dalam menerbangkan jet tempur F-16.
Namun penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menegaskan sejauh ini belum ada keputusan akhir soal pengiriman pasokan jet tempur F-16 oleh AS sendiri. Meskipun Zelensky telah memberikan jaminan kepada Biden bahwa jet-jet tempur F-16 itu tidak akan digunakan oleh militer Ukraina untuk terbang ke wilayah Rusia.
Negara-negara Barat selama ini mengatakan ingin membantu Ukraina mengalahkan Rusia, namun juga berulang kali menegaskan tidak ingin memicu konfrontasi langsung antara aliansi militer NATO yang dipimpin AS dengan Rusia.
Sebelumnya, Wakil Menlu Rusia Alexander Grushko mengingatkan negara-negara Barat tentang ‘risiko besar’ jika Ukraina dilengkapi dengan jet tempur F-16.
“Kami melihat bahwa negara-negara Barat masih mengikuti skenario eskalasi,” ucap Grushko seperti dikutip kantor berita Rusia TASS pada akhir Mei lalu.
“Ini melibatkan risiko yang sangat besar bagi diri mereka sendiri. Bagaimanapun, ini akan diperhitungkan dalam semua rencana kami, dan kami memiliki semua sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,” imbuhnya.***dtc/mpc/bs