Jakarta(MedanPunya) Perusahaan perangkat lunak multinasional, Microsoft, mengeklaim bahwa adanya serangan siber menyasar badan layanan kesehatan dalam memerangi pandemi virus corona.
Dalam sebuah unggahan, Microsoft mendeteksi adanya serangan siber dari tiga kelompok hacker atau peretas yang didalangi oleh aktor negara.
Mereka menargetkan tujuh perusahaan besar yang terlibat dalam penelitian vaksin dan perawatan untuk virus corona.
Tiga kelompok peretas yang terlibat dalam serangan tersebut berasal dari Rusia dan Korea Utara.
Rinciannya adalah kelompok Strontium dari Rusia dan kelompok Zinc juga Cerium dari Korea Utara.
Mereka melakukan serangan siber dengan beragam cara yakni melalui password spray, upaya login dengan brute force, dan umpan spear-phishing untuk mencuri login credentials.
Sementara itu, tujuh perusahaan yang menjadi target serangan siber tersebut berpusat di Kanada, Perancis, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat ( AS).
Perusahaan-perusahaan tersebut mayoritas adalah produsen vaksin yang memiliki produk yang masih diuji klinis.
Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga memiliki kontrak atau investasi dari instansi pemerintah dari beberapa negara demokrasi.
Microsoft mengatakan, beruntungnya sebagian besar serangan siber tersebut berhasil diblokir oleh sistem keamanan dari perusahaan yang bersangkutan.
Microsoft juga telah memberi tahu semua perusahaan yang menjadi target serangan siber.
Pihaknya juga menawarkan bantuan kepada perusahaan yang data-datanya berhasil dibobol melalui serangan siber.
Selama pandemi Covid-19, jumlah serangan siber dilaporkan semakin meningkat selama beberapa bulan terakhir.
Check Point Research melaporkan pada Mei bahwa ada peningkatan 30 persen dalam serangan siber bertema Covid-19.
Para peretas mengirim email phishing yang menyamar sebagai Zoom, Microsoft Teams, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).***kps/mpc/bs