Selasa, 20 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

Militer Myanmar Makin Menjadi-jadi, PM Inggris Ngeri

Jumat, 5 Maret 2021
kanal Dunia
12
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

London(MedanPunya) Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dirinya ‘ngeri’ dengan meningkatnya kekerasan di Myanmar dan menyerukan diakhirinya represi militer di negara itu.

“Kami mendukung rakyat Myanmar dalam menyerukan diakhirinya segera penindasan militer, pembebasan Aung San Suu Kyi dan yang lainnya, dan pemulihan demokrasi,” kata Johnson melalui Twitter, merujuk pada pemimpin de-facto Myanmar yang ditahan dalam kudeta Februari.

Johnson juga mengutuk pembunuhan puluhan pengunjuk rasa pro-demokrasi pada hari Rabu (3/3), yang menjadi hari paling mematikan di Myanmar sejak kudeta.

Inggris, bekas kekuatan kolonial di Myanmar, telah berulang kali mengutuk penindasan dan pelanggaran HAM oleh junta militer setelah para jenderal menggulingkan kekuasaan.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab kemudian men-tweet tentang “pemandangan mengerikan di Myanmar”.

“Menargetkan rakyat Anda sendiri dengan kekuatan mematikan padahal mereka hanya menggunakan hak untuk melakukan protes damai, itu tidak dapat diterima. Kekerasan yang sedang berlangsung dan intimidasi ini harus diakhiri,” tulisnya.

Kudeta militer Myanmar telah memicu perlawanan massal untuk memprotes para jenderal militer, yang kini mulai terpojok dengan eskalasi kekerasan.

Pekan lalu, pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi pada enam anggota junta militer Myanmar, termasuk panglima tertinggi Jenderal Min Aung Hlaing.

Sanksi tersebut akan mencegah enam orang tersebut melakukan perjalanan ke Inggris, sementara bisnis dan institusi Inggris dilarang berurusan dengan mereka. Pembatasan yang sama telah diberlakukan pada 19 tokoh militer Myanmar lainnya.

Bantuan Inggris yang dapat digunakan untuk mendukung junta militer secara tidak langsung juga telah ditangguhkan.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: Boris Johnsonmiliter MyanmarMyanmar
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Dortmund: Haaland Enggak Akan ke Mana-mana

Berita Berikutnya

OPEC Perpanjang Pengurangan Produksi, Harga Minyak Melonjak

Related Posts

Dunia

Bawa 199 Penumpang, Pesawat Lufthansa “Melayang” 10 Menit di Udara Tanpa Pilot

Senin, 19 Mei 2025
Dunia

Trump Ingin Ubah Gaza Jadi ‘Zona Kebebasan’, Hamas: Gaza Tak Dijual!

Jumat, 16 Mei 2025
Dunia

Netanyahu: Pasukan Israel Akan Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh

Rabu, 14 Mei 2025
Dunia

Reaksi Trump dan PBB Terkait India Serang Pakistan Hari Ini

Rabu, 7 Mei 2025
Dunia

Trump Perintahkan Buka Lagi Alcatraz, Penjara Paling Menyeramkan di Dunia

Senin, 5 Mei 2025
Dunia

Zelensky Sebut Gencatan Senjata Putin sebagai Taktik Manipulasi

Selasa, 29 April 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Demo di Kantor Gubsu, Ratusan Driver Ojol Minta Prabowo Minta Payung Hukum

Selasa, 20 Mei 2025

Modus Jadi Teknisi, Komplotan Maling di Nisel Curi 2 Mesin Ambulans Dinkes

Selasa, 20 Mei 2025

Penjelasan Badan Pengelola Kaldera Toba soal Kartu Kuning dari UNESCO

Selasa, 20 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana