Netanyahu: Pasukan Israel Akan Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh

Tel Aviv(MedanPunya) Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pasukan militer negaranya akan masuk ke wilayah Jalur Gaza “dengan kekuatan penuh” dalam beberapa hari ke depan. Netanyahu menegaskan bahwa tujuan utama Tel Aviv di Jalur Gaza adalah menghancurkan Hamas.

“Dalam beberapa hari mendatang, kami akan masuk dengan kekuatan penuh untuk menyelesaikan operasi. Menyelesaikan operasi berarti mengalahkan Hamas. Itu berarti menghancurkan Hamas,” ucap Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis kantor PM Israel.

“Tidak akan ada situasi di mana kami menghentikan perang. Gencatan senjata sementara mungkin terjadi, tetapi kami akan melakukan semuanya dengan sepenuhnya,” tegasnya.

Dalam pertanyaannya, Netanyahu juga mengatakan bahwa pemerintahannya sedang berupaya mencari negara-negara yang mungkin bersedia menerima warga Palestina yang kini tinggal di Jalur Gaza.

“Kami telah membentuk administrasi yang akan mengizinkan mereka (penduduk Gaza-red) untuk pergi, tetapi … kami membutuhkan negara-negara yang bersedia menerima mereka. Itulah yang sedang kami kerjakan sekarang,” ujarnya.

Menurut pernyataan kantor PM Israel, Netanyahu memperkirakan bahwa “lebih dari 50 persen akan pergi” jika diberi pilihan, yang merujuk pada penduduk Gaza.

Pernyataan-pernyataan Netanyahu itu disampaikan saat dia berbicara kepada sekelompok tentara Israel yang luka-luka dalam pertempuran, yang menghadiri pertemuan di kantor PM Israel pada Senin (12/5).

Netanyahu sebelumnya bersikeras mengatakan tidak ada kesepakatan gencatan senjata lebih luas atau pembebasan sandera lainnya, setelah Hamas membebaskan seorang sandera berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat (AS) dan Israel, Edan Alexander.

Ditegaskan juga oleh Netanyahu bahwa rencana untuk semakin mengintensifkan operasi militer di Jalur Gaza terus berlanjut.

“Israel tidak berkomitmen untuk gencatan senjata dalam bentuk apa pun,” tegas Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis kantor PM Israel.

Pembebasan sandera AS-Israel, menurut Hamas, merupakan isyarat niat baik kepada Presiden AS Donald Trump, yang melakukan kunjungan kenegaraan ke kawasan Timur Tengah pekan ini.

Pembebasan itu dilakukan saat operasi militer Israel di Jalur Gaza dihentikan sementara demi memungkinkan perjalanan yang aman bagi pembebasan sandera. Namun tak lama usai sandera yang dibebaskan itu tiba di Israel, militer Tel Aviv kembali menggempur Jalur Gaza dengan menargetkan sebuah rumah sakit.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version