Orang-orang Rohingya Rayakan Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar

Dhaka(MedanPunya) Umat Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh, merayakan momen saat Aung San Suu Kyi ditangkap tentara pada Senin (1/2).

Tiga tahun lalu sekitar 740.000 orang Rohingya keluar dari negara bagian Rakhine di Myanmar ke negara tetangga, buntut dari operasi militer yang menurut PBB bisa menjadi genosida.

Suu Kyi adalah pemimpin de facto Myanmar saat itu, dan membela militernya dalam sidang Pengadilan Kriminal Internasional tahun 2019, atas kekejaman terhadap Rohingya termasuk pemerkosaan dan pembunuhan.

Lalu sekarang, berita penangkapan Suu Kyi menyebar cepat di kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh, yang ditempati sekitar 1 juta orang.

“Dia alasan di balik semua penderitaan kami. Kenapa kami tidak merayakannya?” kata Farid Ullah pemimpin komunitas itu. dari Kutupalong yang merupakan permukiman pengungsi terbesar di dunia.

Kemudian Mohammad Yusuf pemimpin di Balukhali kamp sebelahnya mengatakan, “Dia (Suu Kyi) harapan terakhir kami, tetapi dia mengabaikan penderitaan kami dan mendukung genosida terhadap Rohingya.”

Beberapa orang Rohingya memanjatkan doa khusus untuk menyambut keadilan, kata Mirza Ghalib pengungsi di kamp Nayapara.

“Jika otoritas kamp mengizinkannya, Anda akan melihat ribuan Rohingya keluar dalam pawai perayaan,” tuturnya.

Maung Kyaw Min juru bicara Serikat Mahasiswa Rohingya yang memiliki pengaruh besar menerangkan, sekarang ada secercah harapan Rohingya dapat kembali ke desa mereka di Myanmar.

“Tidak seperti pemerintahan terpilih, militer (pemerintah) ini akan membutuhkan dukungan internasional untuk bertahan.”

“Jadi kami berharap mereka akan fokus pada masalah Rohingya, untuk mengurangi tekanan internasional,” katanya.

Pihak berwenang Bangladesh berkata, mereka terus memantau perbatasan sepanjang 270 kilometer untuk berjaga-jaga bila ada gelombang baru pengungsi Rohingya.

Dhaka juga meminta agar proses demokrasi ditegakkan di Myanmar.

Meski Bangladesh dan Myanmar sudah membuat kesepakatan tentang pemulangan pengungsi, sampai sekarang belum ada yang kembali.

Bangladesh lalu meminta Myanmar meningkatkan proses repatriasi dengan serius.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version