Washington(MedanPunya) Anggota Kongres dari Partai Republik Amerika Serikat Liz Cheney mengumumkan bahwa dia berencana untuk memberikan suara untuk memakzulkan Presiden Donald Trump setelah penyerbuan Capitol AS oleh para pendukungnya. Ini merupakan pembelotan terbesar di Partai Republiknya.
“Tidak pernah ada pengkhianatan yang lebih besar oleh presiden Amerika Serikat terhadap jabatannya dan sumpahnya kepada Konstitusi,” kata Cheney, seraya membenarkan bahwa dia akan memilih untuk memakzulkan rekan sepertainya itu.
“Pemberontakan ini menyebabkan orang terluka, kematian dan kehancuran di ruang paling suci di republik kita,” kata Cheney, yang merupakan anggota Partai Republik paling senior ketiga di DPR.
Pengumuman Cheney menandai pertama kalinya sejak pengunduran diri Richard Nixon pada tahun 1974 bahwa seorang pemimpin partai presiden sendiri telah mendukung pemakzulan.
Hal itu terjadi setelah sesama anggota DPR, John Katko dari New York menjadi Anggota DPR Republikan pertama yang berkomitmen untuk memberikan suara untuk memakzulkan. Adam Kinzinger, seorang Republikan Illinois dan kritikus vokal Trump, juga mendukung pemakzulan.
Sebelumnya, tidak ada anggota DPR dari Partai Republik yang mendukung pemakzulan pertama Trump pada Desember 2019 lalu dan hanya satu senator partai tersebut, Mitt Romney, yang mendukung pemakzulan Trump saat itu.
Pernyataan Cheney ini muncul di tengah laporan bahwa pemimpin Senat Republik Mitch McConnell – sekutu penting Trump selama empat tahun yang membelanya terakhir kali – tidak menentang pemakzulan.
Mengutip sumber anonim yang dikatakan dekat dengan McConnell, mengatakan pemimpin mayoritas Senat yang akan lengser itu senang bahwa Demokrat telah mendorong pemakzulan tetapi akan menunggu untuk melihat bahasa spesifik dari DPR.
McConnell percaya bahwa pemakzulan dapat membebaskan partai Republik dari pengaruh Trump. Pengaruh Trump ini dianggap sebagai penyebab dua kekalahan putaran Senat seminggu yang lalu di Georgia yang merugikan mayoritas Partai Republik.***dtc/mpc/bs